Part 9 : Perasaan.

2.9K 383 9
                                    

🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Iqbaal mengusap pelan peluhnya yang menetes di bagian pelipisnya. Panasnya matahari siang ini cukup membuat dirinya gerah dan ingin cepat - cepat berendam didalam air. Selain panas Gamplong juga sedikit berdebu karena tanah kecil yang terkena sinar matahari mengering. Dia menoleh kearah Rike yang sedari tadi tersenyum - senyum menatap layar ponselnya. Iqbaal jadi curiga kalo bundanya sedang berselingkuh —tapi tidak mungkin.

"Bun," panggil Iqbaal sesudah meneguk air mineralnya. Rike hanya membalas dengan deheman kecil namun mampu di dengar oleh Iqbaal.

"Bunda, ngapain sih." Iqbaal penasaran, sedikit mendongakkan kepalanya kearah ponsel. Hanya sebuah aplikasi instagram kenapa Rike tersenyum sangat bahagia?

"Kamu udah lihat instagram belum? follow kan akunnya Brandon Salim?" tanya Rike.

"Hp Ale — charger."

Rike terkekeh seraya menyodorkan ponselnya kearah Iqbaal. "Adik kamu, udah gede. Kata Brandon dia udah jadi pacarnya, lucu banget."

"Dia juga minta izin tadi sama bunda mau pacaran sama adik kamu."

"Bunda Izinin?"tanya Iqbaal dengan satu alis yang ditarik ke atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda Izinin?"tanya Iqbaal dengan satu alis yang ditarik ke atas.

"Iya," sahut Bunda Rike.

Iqbaal masih menatap bundanya, sedetik kemudian pandangannya tertuju kearah teman - temannya yang sedang take, tangannya mengepal, dadanya sesak.

-🌻-

"Gimana kalo nanti malem nonton rame rame dirumah lo (Namakamu)." Usul Nandos dari jok penumpang dibelakang.

"Jangan, pacar gue takut nanti."

"Yang baru pacaran mah beda."

Brandon, (Namakamu), dan Nandos sedang berada didalam mobil Brandon. Sesuai perintah dari Rike, Brandon akan menjaga (Namakamu) dikala Rike sedang di bandung menemani Iqbaal.

(Namakamu) terkekeh mendengar kalimat yang diucapkan Brandon, "boleh juga, seru kayaknya."

"Tuh Lim, (Namakamu) aja mau kok. Lo aja yang terlalu posesif."

"Ndos! yang boleh nyebut Lim itu cuma (Namakamu)." Tegas Brandon.

Mereka telah sampai dipekarangan rumah (Namakamu), sepulang sekolah 30 menit yang lalu. (Namakamu) pulang bersama Nandos karena Brandon pulang untuk mengganti pakaian sekolah. Setelah itu menjemput (Namakamu) dan Nandos.

"Ndos, lo tidur di ruang tamu, ya? Kan, tadi lo bilang ngantuk."

Nandos mengangguk lalu melangkahkan kakinya.

"Aku mau ganti baju dulu, ya?" Izin (Namakamu) dengan Brandon.

Brandon terkekeh, "cie udah aku-kamu."

"Tadi di suruh."

"Iya - iya."

Setelah selesai mengganti baju, (Namakamu) berjalan keluar kamar untuk menemui Brandon yang sendirian di lantai bawah. Namun, langkahnya terhenti saat Ia sampai di depan pintu kamar milik Iqbaal yang masih terbuka.

Ia melangkahkan kakinya mendekat dan  memasuki kamar milik Iqbaal yang bernuansa putih. Namun, matanya tertuju pada salah satu figura foto yang berdiri di nakas. Ia mendekat dan meraih foto tersebut.

"Ini siapa, ya?" Mengusap foto tersebut.

Difigura tersebut terpampang satu orang anak laki laki dan satu orang anak perempuan. Ia yakin yang laki laki itu adalah Iqbaal — Abangnya. Tapi siapa yang perempuan yang bersama Iqbaal?

Ia menaruh kembali figura tersebut mengambil ponsel dan mengabadikan foto tersebut, "Nanti gue tanyain Bunda aja."

(Namakamu) pergi meninggalkan kamar Iqbaal dan menghampiri Brandon yang tengah berbaring di sofa.

"Lim, mau makan?"

"Lim?"

Brandon diam dan menutup mata.

"Malah tidur!"

Tok.

(Namakamu) mengalihkan pandangannya pada pintu depan kemudian melangkah maju untuk menengok siapa yang bertamu. Ia membuka pintu dan menatap pemuda dan pemudi yang ada di depannya sekarang.

"Iya?"

"Hai?" Sapa cewek itu menatapnya jeli. 

"Cari siapa, kak?"

Cewek itu terkekeh, "(Namakamu), kan?"

"Iya, kak."

"Kenalin." Cewek itu mengulurkan tangan, "aku Celsi sepupunya Brandon."

"(Namakamu)."

Celsi tersenyum, "Brandon tadi nyuruh kesini, katanya buat ngeramein rumah."

(Namakamu) mengangguk.

"Ini Jose, pacar gue," kata Celsi memperkenalkan.

"Jose."

"(Namakamu)."

Jose tersenyum, "nama lo ngingetin gue sama adik gue."

"Kenapa?" Tanya Celsi.

"Namanya juga (Namakamu)."

"Kenapa gue rasain sesuatu yang beda kalo deket sama (Namakamu ) ya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adopted Sister ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang