Part 13 : Bimbang

2.5K 339 2
                                    

"Apa bunda masih marah sama aku?" tanya (Namakamu) nanar kepada bunda Rike dihadapannya.

Rike tersenyum getir kemudian menoleh Iqbaal yang masih berdiam diri menatap meja yang kosong. Keduanya membisu seperti tidak ingin mengatakan apapun lagi.

"Bunda, jawab aku!" suruh (Namakamu).

Bunda Rike mengerjapkan matanya dua kali tidak kuat rasanya menahan air matanya yang kini sudah membendung menatap putrinya terlihat menyedihkan. "Bunda, kekamar dulu, ya." Kemudian berlalu tanpa mengatakan apapun lagi, membiarkan (Namakamu) tetap diam.

"Abang?" panggil (Namakamu).

"Lo udah putusin si brandon?"

Pertanyaan itu membuat jantung gadis itu berdetak cepat.

Gadis itu menggeleng pelan. "Aku belum putus sama Brandon. Enggak bisa bang putusin Brandon, karena di saat abang dan bunda pergi, aku cuma punya Brandon."

Iqbaal menggebrak mejanya membuat (Namakamu) spontan kaget. Melihat abangnya yang tampang emosi membuat dirinya kembali takut. "Lo paham kan selama ini apa yang gue omongin!" bentak Iqbaal.

Tok

Tok

"Kali ini lo selamat!" kata Iqbaal saat mendengar suara ketukan pintu rumah yang nyaring terdengar. Kakinya melangkah berniat membukakan pintu.

"Eh, hallo Baal?"

"Jose? lo ngapain kesini?"

"Brandon nyuruh gue jemput adik lo kesini. Mungkin (Namakamu) lupa sekarang ada kegiatan di sekolahnya soalnya di chat di telpon juga gak ada balesan. Adik lo ada?"

"Ada, di dalem!"

Jose membututi Iqbaal berjalan menuju ruang tengah dengan kedua tangan dimasukkan kedalam kantong celananya, omg.

"(Namakamu), nangis?"

"Kak Jose," Gadis itu mengusap pelan matanya yang masih mengeluarkan air mata.

Jose memeluk gadis itu, tanpa perduli Iqbaal yang tengah menatapnya tajam.

"Kenapa, ada masalah?"

Gadis itu menggeleng mantap, dia merasa nyaman berada di pelukan Jose saat ini. Tapi segera mungkin ia melepaskan pelukannya, gadis itu takut kalo tiba - tiba brandon melihatnya dan ya...

"Baal, gue izin aja adek lo ke sekolahan iya?"

"Ngapain kak?" tanya (Namakamu).

"Lo gak lupa kan kalo hari ini ada kegiatan di sekolah?"

(Namakamu) menatap manik mata Iqbaal yang kini menatapnya balik, ada perasaan takut melanda gadis itu.

Iqbaal mengangguk, "asal gue ikut!"

(Namakamu) melebarkan matanya, mulutnya menganga. Kenapa? setau (namakamu), Iqbaal tidak pernah suka mengantarkannya kemana pun.

"Wah boleh banget, semua juga ditemenin orang tuanya."

"Emangnya mau ngapain, kak?" Tanya (namakamu).

"Tujuh belasan, Brandon udah di sekolah!"

-🌻-

"Lim, cicit kemana ya lupa apa dia kemarin dapet ikutan lomba!"

"Ndos, masih di jemput, lo bucin sana dulu sama Raka."

Pletak.

"Sakit!" Brandon meringgis pelan, mengusap kepalanya yang dijitak Nandos.

Sesuai pengumuman kemarin, bahwa hari ini akan mengadakan acara tujuh belasan untuk memeriahkan acara ulang tahun indonesia, sekaligus untuk mengenang para pahlawan.

Adopted Sister ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang