kebenaran 1

14 4 0
                                    

"Kita akan bertemu di tempat lain. Soal pembunuhan berantai itu, Scm adalah kuncinya. Pembunuhan itu memiliki jeda satu minggu di tiap angka"

Do eun mengingat kata-kata Seok jin itu di kepalanya. Dia melamun

Ahn Jaehyun datang menyadarkanya

"Ku rasa kau harus pergi bekerja daripada melamun disini sendirian" kata Jaehyun

"Aku ingin menjadi superhero atau peri. Aku ingin menjadi orang yang selalu ada disaat mereka kesusahan" kata Do eun pelan. dia tersenyum tapi perlahan air matanya keluar

"Kenapa kau tidak jadi orang baik dan berhenti menjadi seorang pembunuh ? Di sisi lain aku melihatmu adalah malaikat di sisi lain aku melihatmu seolah kau iblis yang sangat kejam" Tanya Jaehyun

Perkataan Jaehyun membuat Do eun tertawa kecil

"Jaehyun. Aku bukan malaikat ataupun iblis. Aku hanya seorang anak kecil yang tumbuh tanpa perasaan" jawab Do eun singkat

"Jika kau tidak memiliki perasaan kenapa sampai saat ini kau masih mencintainya ? Sampai saat ini kau masih mengingatnya ? Kau masih tidak bisa melupakannya kan ? Song wei long" ujar Jaehyun emosional

Kata-kata Jaehyun membuat Do eun berbalik padanya cepat kemudian langsung mencengkram lehernya keras

Do eun menatap Jaehyun tajam penuh amarah

"Ahn Jaehyun.. terkadang kau selalu melewati batasanmu ! Kau tau kan aku sangat membenci jika masa laluku di ungkit kembali ! Lagi pula tidak ada gunanya hidup dengan cinta dan berbahagia. Semua itu akan berubah menjadi kekecewaan dan tangisan suatu saat !" Ujar Do eun yang masih mencekik Jaehyun

"Kau tidak akan membunuhku kan ?" Kata Jaehyun yang menanggapinya dengan candaan

Do eun melepaskan tangannya dari leher Jaehyun

"Fokus saja pada rencananya. Jangan mudah terlarut pada satu suasana yang membuatmu menjadi emosional !. Sedikit saja kau lengah dan terlihat lemah kau akan mati di tangan musuhmu" kata Do eun

"Do eun. Ada satu hal selalu ingin aku tanyakan padamu." Kata Jaehyun

"Apa ?" Jawab Do eun singkat dia memegang sebuah gantungan kunci di tanganya

"Apa kau akan membunuh orang yang kau sayangi jika itu memang harus kau lakukan ?" Tanya Jaehyun

Tangan Do eun mendadak menjatuhkan gantungan kunci itu

"Jaehyun. Sejak umurku 14 tahun aku sudah menjadi otak dari sebuah pembunuhan berantai terbesar di Texas. Aku membunuh semua orang bahkan orang tua angkatku. Sesuatu yang sangat berarti bagiku itu kadang terasa hampa" jawab Do eun tanpa perasaan.

Melihat perilaku Do eun, Jaehyun merasa Do eun sudah mulai melewati batasannya

"Kapan terakhir kau pergi ke dokter dan meminum obat penenangmu ?" Tanya Jaehyun

"2 tahun lalu. Dan aku berhenti meminum obat penenang itu. Obatnya habis dan dokter itu telah ku bunuh" Jawab Do en kemudian dia tertawa puas

Jaehyun menarik tangan Do eun kasar

"Apa kau tau apa yang sudah kau lakukan ini ? Do eun jika kau terus seperti ini penyakitmu itu akan bertambah parah ! Kau benar-benar akan menjadi seorang psikopat !" Kata Jaehyun khawatir memandangi Do eun

"Jaehyun .. kau lupa ? Aku bukan musuh atau teman. Aku bisa membunuhmu juga jika aku mau" Do eun terkekeh

"Apa kau tidak lelah terus menyembunyikan kebenarannya ? Sampai kapan kau akan terus berbohong ? Do eun kenapa kau memilih jalan yang amat sulit ?! Kau bisa saja menghentikan semuannya dan menjalani kehidupan yang baru !" Ujar Jaehyun menasehatinya

Percuma saja ! Ocehan Jaehyun hanya angin berlalu yang lewat di kuping Do eun

"Kau benar ! Kenapa aku tidak memilih jalan yang lebih mudah dan menjalani kehidupan baru ?" Seru Do eun melirik Jaehyun
"Jaehyun.. sepertinya kau belum mengerti !. Seok jin menganggapku adalah orang yang menerima donor mata dari kakaknya itu So Rin. Bus sekolah mengalami kecelakaan, aku koma selama beberapa hari dan Seok jin mengalami hilang ingatan. Kau tau apa yang menarik selanjutnya ?" Do eun menghentikan perkataannya menatap Jaehyun penuh kebencian

Dia melampiaskan amarahnya pada Jaehyun

"Yang buta dan hilang ingatan itu bukan aku, tapi Seok jin !. Seok jin menatapku dari atas saat itu. Dia melihatku menyaksikan kakaknya So rin di kuliti hidup-hidup oleh pembunuh itu !. Seok jin mengira kakaknya mendonorkan matanya itu padaku, dia mengira aku bisa melihat kejadian itu juga. dia juga tau aku sudah bisa melihat saat itu karena kakaknya mendonorkan matanya sebelum di bunuh. Itu sebabnya dia mengira mataku ini adalah milik kakaknya !" Do eun menceritakan semua kejadiannya

"Lalu kenapa pembunuh So rin menangkapmu ?" Tanya Jaehyun

"Itu adalah bagian dari rencanaku. Yang akan membunuh pembunuh itu bukan aku, tapi Seok jin . Aku sudah mengira semuannya. Aku merencanakan semua ini agar aku bisa bertemu dengan Seok jin. Semuanya terjadi karena rencanaku" Jawab Do eun
"Aku melihat Seok jin membunuh tanpa ragu. Dia memiliki dendam yang amat besar. Aku juga melihatnya berciuman dengan Song wei long" lanjut Do eun

Perkataan Do eun membuat Jaehyun terkejut

"Ber.. berciuman ?" Jaehyun terkejut sampai todak tau harus berkata apa

"Benar" Do eun tersenyum.

Senyuman itu berubah menjadi menakutkan seketika

"Aku berpura-pura hilang ingatan selama ini. Aku membiarkan tunanganku berciuman di hadapanku ! Menurutmu apa rencanaku selanjutnya ?" Kata Do eun pada Jaehyun

Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya

"Aku akan membiarkan Seok jin datang kepadaku. Aku akan membiarkannya membunuhku. Tapi sebelum dia menghabisiku, orang yang dia cintai yang akan menghabisinya di hadapanku" bicara Do eun tersenyum puas memikirkan suatu rencana di kepalannya
"Song wei long memiliki penyakit psikologis langka. Dia sulit mengenali wajah seseorang. Apalagi soal trauma masa lalunya. Dia meninggalkanku karena aku hilang ingatan dan aku mengatakan aku tidak mencintainnya. Keesokan harinya aku harus menelan banyak luka karena Seok jin. Dia memanfaatkan kelemahan Song wei long untuk menjatuhkanku. Kau tau Jaehyun ? Sekeras apapun dia mengejar cinta Seok jin dia tidak akan merasakan cinta yang telah di alaminya dulu saat bersamaku ! Dua orang bodoh yang terjebak dalam satu perangkap"

Itulah cerita singkat yang Do eun ceritakan.

Song wei long dan Seok jin terperangkap dalam rencana Do eun.

Mereka berdua kehilangan setengah dari ingatan mereka karena luka menyakitkan di masa lalu. Dan Do eun datang mengobati luka mereka dengan racun yang akan membuat mereka terbunuh perlahan

"Jika itu adalah pola angka ! Maka pola itu juga adalah pola huruf"

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang