Yohan nendang kerikil ditanah dengan muka masam. Mikirin kejadian di kantin dan setelahnya dimana dia diketawain habis-habisan sama Sihoon, Yunseong juga sih, tapi cuma cengegesan doang, nggak kayak orang kesurupan macem Sihoon.
Karena omongan Yuvin, Yohan mau nggak mau cerita tentang dia yang nggak sengaja nekan like postingan foto terakhir Yuvin. Tau begitu kan dia ceritain aja dari awal biar punya alasan nggak ke kantin sebelah. Toh sama-sama diketawain ini.
Alhasil karena ngambek dan bete, Yohan milih buat pulang duluan dan nggak masuk makul terakhir. Padahal baru kemarin dia kapok bolos. Emang dasar manusia, omongan selalu bertentangan sama tindakan.
"Ini si lilis gue taroh mana lagi" keluhnya menggaruk-garuk kening, melihat sekitar lahan parkiran luas yang dipenuhi sama berbagai macam jenis kendaraan roda dua.
Iya, Lilis itu motor.
Dikasi nama Lilis karena motor Vespanya itu putih bersih mulus cantik. Yohan nggak ngerti juga apa korelasinya. Cocok aja.
Mata Yohan menyipit saat akhirnya melihat keberadaan motor putih mencoloknya yang berada dibawah pohon. Nggak ada yang salah sama motonya, aman. Yang bermasalah itu orang yang lagi kongkow-kongkow santai diatasnya.
"Dunia emang sesempit ini ya" ringis Yohan miris.
Dibawah pohon, tepatnya diatas motor vespa Yohan, ada Yuvin yang lagi ketawa-ketiwi bareng dua csnya.
Parkiran disini emang digabung buat dua fakultas karena luasnya yang ga kira-kira, pembatasnya cuma berupa pohon beberapa biji yang ditanam berderet buat adem-ademan.
Salah Yohan disini, karena mikir biar Lilisnya tetap putih cantik dan bersih tanpa terkena paparan sinar matahari, Yohan ngotot markirin motornya dibawah pohon, dan karena di area bawah pohon sebelah kampusnya udah penuh, jadilah dia parkir di area kampus sebelah, iya kampusnya Yuvin.
Jadi agak nggak heran-heran bangetlah kalau ada Yuvin disitu, yang mengherankan kenapa bisa pas betul duduk diatas motornya.
Yohan berdecak, lalu membulatkan tekad buat nyamperin Yuvin and gengs.
Nggak ada yang bisa menggagalkan niatan Yohan buat pulang dan rebahan.
"Misi!" Yohan berucap nyaring begitu sampai didekat perkumpulan tiga orang tersebut, masang tampang nggak bersahabat yang emang udah begitu adanya dari tadi.
Yuvin yang awalnya membelakangi Yohan terkaget, menoleh pada sosok orang yang barusan sempat dia pikirin selintas itu.
"Eh, Yohan ?" Beo Yuvin rada-rada nggak percaya. Ini ada apa gerangan Yohan nyamper duluan.
Begitu pikirnya kepedean.
"Ada apa, han ?" Tanya Yuvin kalem, risih-risih gemes liat muka merah kepanasan Yohan yang ditekuk lucu.
"Itu, motor gue lo dudukin, mau pulang"
"Oh, sori sori" Yuvin berdiri dan geser badannya buat ngasih Yohan jalan. Ngeliatin cowok manis berambut hitam itu yang jalan ke motor dengan kaki agak disentak.
"Eh, gyul. Bisa pas gitu ya"
"Ho'oh bin, jodoh kali tuh"
Yohan mendelik, lalu memilih untuk mengabaikan dua cs Yuvin itu, fokus make helm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tamed ✓
Fiksi PenggemarKalau kata Yuvin, "Yohan tuh muka gemesin sifat kayak macan beranak, nggak sadar diri banget, jadi gemes pengen naklukin" "Dateng-dateng nyatain perasaan, orang aneh" ❕BxB ❕Harsh word ❕Non-baku