Lima

1.2K 215 55
                                    


Hiyaa... Happy reading 🖤

________________

Cowok tinggi itu menghempas pelan botol air mineral ke atas meja, ngebuat dua orang yang udah lebih dulu duduk noleh kaget. Ia duduk, membuka botol air mineral tersebut lalu meneguknya sampai habis.

"Buset, aus apa aus"

Yuvin mengabaikan komentar tersebut, mendesah lega saat tenggorokannya kini terasa sejuk.

"Darimana lo ? Baru keliatan" tanya Seobin, diam-diam terheran dengan kondisi Yuvin yang baru masuk kelas udah keliatan kusut. Mana temennya ini nggak masuk jam pertama pula.

"Kesiangan gue" jawab Yuvin dengan nafas yang masih naik turun. Habis lari-larian dari parkian ke kelas. "Kirain udah ada dosen"

Hangyul menepuk-nepuk pundak Yuvin prihatin. "Banyakin sabar dah vin, dosen nggak masuk"

Yuvin menghela nafas panjang, ngelus-ngelus dada nahan emosi. Udah jadi Lorenzo dadakan sampai disumpahin emak-emak dijalan, terus lari-larian kayak dikejar anjing, ternyata hasilnya zonk.

Untung sudah terbiasa di php.

"Ini lo begadang sambil ngapain ? Bajak sawah ?" Delik Seobin, tertuju pada kantung mata serta wajah kusut Yuvin yang ketara banget capeknya.

Yuvin berdecak, menyisir rambutnya yang nggak karuan dengan jari.

"Gue bantuin acara sepupu dari kemaren" dengusnya masih menyisir-nyisir rambut. "Rempong banget, najis. Sampe jam 2 subuh baru di bolehin pulang"

Seobin mengangguk-angguk, ikut prihatin dengan nasib temennya yang di babuin.

"Sepupu lo yang mana emang ?" Tanya Hangyul tanpa menoleh, keliatan asik dengan layar hp yang nampilin room chat wa.

"Itu.. abangnya si Hyungjun"

"Loh, baru tau gue lo sepupuan sama Hyungjun"

Yuvin mengangguk singkat, mengeluarkan hp yang ia simpan dalam tas.

"Eh, jangan-jangan kemaren lo boncengin Hyungjun ya ?" Hangyul nepuk pundak Yuvin keras banget, ngebuat yang punya badan hampir aja latah karena kaget.

"Santai elah" dengus Yuvin sebal, jantungnya masih belom stabil dari lari-larian, belom bisa dikagetin. "Ya iya gue boncengin dia, kan sekalian"

"Wah, vin.."

Yuvun menaikkan alis, heran melihat reaksi Hangyul yang menggelengkan kepala nggak percaya.

"Kenapa dah gyul ? Cemburu lo ?" Tanya Yuvin datar, yang langsung dikasih toyoran dikening dari yang ditanyai.

"Yohan lo tuh.." ucap Hangyul jadi tak minat. kembali fokus pada layar handphone. "Ngeliatin lo boncengan sama orang sambil peluk-peluk"

"Hah.." Yuvin menyerngit nggak yakin. "Kata siapa ?"

Alih-alih ngejawab, Hangyul hanya menyodorkan room chat wanya dengan Sihoon.

Dan iya, Yuvin bisa liat laporan Sihoon tentang Yohan yang liat dia goncengan dengan cowok imut di parkiran, sambil pelukan. Jangan lupa.

Yuvin terdiam beberapa detik, dia nggak ingat dipeluk Hyungjun, tapi mungkin aja adik sepupunya itu meluk reflek di awal karena risih naik motor, maklum anak mami kagetan sama hal-hal baru.

"Salah paham dah cemceman lo" celetuk Seobin yang kini asik ngunyah permen karet.

"Suruh bilangin ke Yohan gyul, sepupu gue gitu"

Tamed ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang