Seminggu berlalu sejak kejadian di bengkel, seminggu itu juga yohan enggak mendengar kabar apapun lagi dari Yuvin, nggak pernah komunikasi, nggak pernah kelihatan nongkrong di kantin fakultas nya lagi, bahkan terakhir kali Yohan chat untuk bilang makasih juga, cuma di read doang sama orangnya.
Yohan pengen banget nanya,
Ada apa sih vin sebenarnya ?
Tapi dia jadi ragu, gimana kalau memang nggak terjadi apa-apa ? gimana kalau sebenernya sifat Yuvin sekarang sebagai penegas kalau cowok itu memang udah nggak minat sama Yohan ?
Terlepas dari itu semua karena sifat Yohan atau bukan, intinya Yuvin milih untuk mundur kan ?
Katakanlah Yohan pasif, ketika yang ngejar udah capek, dia nggak berusaha buat ngejar balik.
Tapi begitulah pertahanan diri Yohan, dia nggak mau lagi naruh rasa sepenuhnya sama orang yang cuma sekedar lewat.
Nggak mau kelewat bawa perasaan. Trauma.
"Kenapa sih muka ganteng-ganteng di pake bengong doang ?"
Suara Sihoon yang menyentak saat lagi hening-henningnya ngebuat dua pasang mata menoleh. Saat ini ketiga sahabat itu lagi nongkrong elit di rumah Yunseong seperti biasa. Memang ketiganya lagi diam baca komik, tapi nggak tau kenapa suasananya suram banget. Menurut Sihoon sih.
"Bukan lo" Sihoon nahan jarinya di hadapan Yunseong saat cowok itu baru mau buka suara. Lagi-lagi ngira kalau omongan Sihoon tertuju buat dia. Selain ngerasa bengong, Yunseong juga ngerasa ganteng soalnya.
Lalu pandangan Sihoon teralih ke Yohan yang keliatan bingung.
"Gue ?"
"Iyalah"
"Kan lagi baca komik" kata Yohan membela diri, walaupun emang pikirannya udah jauh kemana-mana.
"Udah deh, nggak ahli bohong lo tuh"
Yohan diam, mandang Sihoon dan Yunseong bergantian.
"Apasih, nggak kok" kata Yohan melengos, nyoba kembali fokus pada komik yang udah 10 menit dia liatin aja.
Sihoon sama Yunseong saling pandang, makin yakin ada yang nggak beres sama temen mereka satu ini.
"Kalo ada apa-apa cerita kali han" kata Yunseong tumben banget, mengingat cowok satu ini nggak pernah secara pribadi pengen tau sama masalah orang -kecuali kedengeran beda lagi-, menurut Yunseong asal temen-temennya keliatan sehat dan bahagia aja udah cukup.
"Nggak ada apa-apa... duh beneran dah nggak penting kok"
"Nggak penting tapi muka lo belakangan ini muram terus" sahut Sihoon.
Buat Yohan jadi membatin, apa iya dia keliatan semikirin itu ?
Padahal dari kemaren dia udah mewanti-wanti ke diri sendiri, masalah Yuvin ini masalah biasa, nggak sebesar masalah dia dengan Seungwoo kemaren.
Cuma masalah perasaan orang yang mulai hilang buat dia aja, nggak besar kan ? Yohan juga udah beberapa kali ngadepin yang kayak gitu, semangat di awal, lalu bosen dan ngilang gitu aja. Ya namanya juga pendekatan.
Iya, maunya Yohan mikir begitu.
Tapi kalau sampai Sihoon aja sadar, berarti memang masalah Yuvin cukup bikin Yohan susah hati kan ?
Ngeliat kayaknya dia nggak bakalan berenti di tatap penuh selidik sama Sihoon dan Yunseong, Yohan akhirnya milih buat cerita.
Dari kejadian di bengkel sampai sekarang dimana Yuvin nggak pernah lagi keliatan berusaha buat dekat sama dia. Intinya ngungkapin semua kegundahan Yohan soal Yuvin yang mulai menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tamed ✓
FanfictionKalau kata Yuvin, "Yohan tuh muka gemesin sifat kayak macan beranak, nggak sadar diri banget, jadi gemes pengen naklukin" "Dateng-dateng nyatain perasaan, orang aneh" ❕BxB ❕Harsh word ❕Non-baku