Terserah kamu saja bocah manja
Sungwoon pun beranjak mendekati jaehwan yang sedang berbaring. dengan ogah ogahan sungwoon menaikkan kakinya keatas kasur untuk berbaring di samping jaehwan
Cebol hyung lama seru jaehwan yang langsung menarik tubuh mungil sungwoon kedalam pelukannya
Seketika wajah sungwoon memerah saat jaehwan dengan eratnya memeluk tubuhnya ditambah lagi hangat tubuh jaehwan sangat terasa di dada serta perutnya padahal sungwoon masih mengenakan kemeja.
Belum lagi wajah mereka yang saling berdekatan.
Uhh jangan terlalu erat memelukku seru sungwoon, yang berusaha menjauhkan tubuh jahewan serta kepala jaehwan yang terlalu dekat dengannya, dengan cara mendorong-dorong kepala jaehwan yang sangat dekat pada dirinya
Huaa cebol hyung pala jjaeni pusing jangan d tambahin donk kan makin pusinh nih
Biarin biar kamu pingsan sekalian
Hiks jahat cebol hyung jahat gak sayang sama jjaeni. Seru jaehwan yang semakin mempererat pelukannya
Jjaeni laporin appa sama eomma nanti, biar cebol hyung d penjara karena jahat sama jjaeni karena gak sayang sama jjaeni karena udah nyulik jjaeni
Ehhh kok ngancem sih, dan ini kenpa pelukannya semakin erat
Habis cebol hyung pelit sih, jjaeni kan cuman mau minta peluk.
Ceh menyusahkan saja kau, padahalkan hari ini kau mau di kembalikan pada indukmu tapi kebapa masih menyusahkan sih
Tidak ada jawaban dari jahewan
Aneh kenpa bocah ini diam seru sungwoon yang kemudian menatap kearah jaehwan.
Ahhh dia tertidur rupanya, lucu juga bocah ini saat tertidur dan terlihat lebih tampan seru sungwoon sambil mengelus pucuk rambut jaehwan serta mengelus wajah tegas jaehwan saat tertidur.
|
H
R
|🚫 WARNING 🚫
"Apa kamu menyukainya?" tanya Jaehwan yang tiba-tiba membuka mata, membuat mereka saling bertatapan.
"Hah? Kau sudah bangun, bocah?" seru Sungwoon dengan wajah yang memerah karena tatapan intens yang ia terima. Senyum Jaehwan sedikit janggal di mata Sungwoon. Bukan hanya senyumannya, tapi nada suara Jaehwan juga berbeda. Nampak bagai orang lain.
"Jadi, apakah menurutmu aku tampan, Sungwoon-ssi?" ulang Jaehwan.
"Tumben kau memanggil namaku dengan benar dan sopan."
"Kenapa kamu selalu menjawab pertanyaanku dengan sebuah pertanyaan, Sungwoon-ssi? Aku tidak suka jika pertanyaanku tidak dijawab," ucap Jaehwan yang entah sejak kapan sudah mencengkram pipi Sungwoon dengan kuat.
"Aaghhh! Kau tetap saja bocah yang tidak punya sopan santun!" desis Sungwoon dalam keadaan mulut dicengkram Jaehwan. Matanya nyalang oleh rasa kesal.
Jaehwan kembali tersenyum, "Sungwoon-ssi," panggilnya dengan suara lembut.
"Kamu tau? Saat melihatmu berbicara entah kenapa gejolak dalam diriku semakin meronta." Sebuah seringai menghiasi wajah Jaehwan, "Aku ingin segera membungkam bibirmu yang mengoda ini," ujarnya dengan jempol menekan bibir Sungwoon.
"Membayangkannya saja sudah membuatku gila, apalagi merasakan kenyalnya bibir merah dan tebal milikmu." Segera setelah mengatakan itu, Jaehwan langsung mengunci bibir Sungwoon, menghentikan Sungwoon yang hendak membalas perkataannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda Jjaeni
De Todo🚫WARNING🚫 ~ Cerita mengandung unsur dewasa ~ Bijaklah dalam memilih becaan. ~ Yang dibawah umur tidak dianjurkan mampir ~ Ryu tidak bertanggung jawab jika otak kalian terkotori 🌚 . . Bagai mana jika seorang Tuan Muda diculik oleh tiga orang pria...