Angin menyapa dengan lembut, menyuarakan nyanyiannya melalui semilir ramah yang menyenangkan telinga. Awan melindungi cahaya masuk ke mata, tersenyum indah ketika mendapati wajah terlihat tenang. Matahari menunjukkan kuasa, tak ingin menyombongkan diri bahwa dirinya lah pengendali asa. Hari ini semuanya tampak bersahabat, tak mengindahkan awan hitam datang membawa pekat.Kakinya menjuntai pasrah, bibirnya menyunggingkan senyum yang entah kenapa terlihat menyedihkan. Ingatan pagi ini sebelum berangkat sekolah kembali meracuni pikiran, kedua tangan yang menjadi penopang tubuh terasa lemas kemudian mengepal menahan gejolak pada dadanya. Mengigit bibir mencari pengalihan rasa menyelekit pada organ penting pada tubuh, jantungnya serasa dicubit.
Di dalam kepalanya tengah bersiteru antara membiarkan perasaannya tumpah begitu saja hingga semesta meratapi penuh simpati. Ataukah terus mempertahankan tembok tak kokoh yang mati-matian Ia bangun yang sewaktu-waktu mampu rubuh hanya dengan sekali tiup saja. Selemah itulah dirinya.
"Kalo gue mati, siapa yang nangisin gue?," Gumaman tanpa dasar itu terlontar begitu saja masih dengan kelopak mata tertutup. Ia tengah menyembunyikan permatanya yang memerah.
"Rooftop ini, gue dan semesta,"
-tbc-
Sebagai bentuk memberi asupan untuk diriku sendiri..
Ku dedikasikan untuk mereka berdua...
Jangan salah lapak ya say..
KAMU SEDANG MEMBACA
[10]The Rooftop | Yang Jeongin & Seo Changbin |✔
Fiksi Penggemar"Rooftop itu tempatku menenangkan diri, mungkin suatu saat bisa jadi tempatku mengakhiri hidup" Kisah ini klasik, namun terkadang terasa asik Genre : Bxb, Angst, Fanfiction, a little bit fluffy Pairing : Yang Jeongin (Dom!) & Seo Changbin (Sub!) Rat...