chapter 5

185 16 6
                                    

1 week later

In class..

"Hei, kenapa Kurokocchi tidak masuk-masuk-ssu?? Ini sudah seminggu dia bolos..  Biasanya dia yang paling rajin masuk-ssu..", ungkap Ryouta lesu.

"Mungkin saja penelitiannya lebih membutuhkannya. Bu-bukan berarti aku peduli pada Kuroko-nanodayo", balas Shintarou gagap.

Terhitung sejak terakhir kali Tetsuya terlihat di Majiba, susah seminggu ia tidak masuk sekolah. Bahkan pihak sekolah tidak mendapatkan informasi apapun dari pihak Tetsuya. Bagi sebagian orang, mereka berfikir jika Tetsuya hanya sedang sibuk bekerja. Tapi bagi orang yang menggenal dekat Tetsuya, terutama SA-class, itu bukanlah hal yang biasa. Perlu diingatkan sekali lagi bahwa SA-class tidak menghitung kehadiran para muridnya, tetapi hanya membutuhkan total seluruh skor yang bisa para muridnya dapatkan. Jadi bagi mereka penghuni SA-class, ketidakhadiran Tetsuya adalah IMPOSSIBLE. Tetsuya dikenal sebagai terbaik nomor 2 setelah Seijuurou yang sangat rajin masuk sekolah, bahkan tidak pernah absen satu kalipun. Baginya sekolah lebih penting daripada pekerjaannya, meski pelajaran di sekolah tidak sesuai bakat minatnya. IQ-nya terlalu tinggi untuk orang jenius sepertinya harus bersekolah. Namun, Tetsuya lebih suka berada di lingkungan sekolahnya daripada dirumah. Jika di tanya, jawabannya selalu sama. "Aku tak ingin di ganggu oleh orang yang ribet dan berisik. Tidak baik untuk telinga.."

Sei yang menampakkan wajah tenangnya, sebenarnya ikut merasa pusing. Bahkan ia sempat menemui Chihiro untuk memastikan keadaan Tetsuya. Reaksi Chihiro bahkan lebih heboh. Dari informasi yang diberikan oleh Chihiro, bukan hanya Chihiro sendiri, tapi seluruh tim peneliti Tetsuya sampai ke ayah angkat Tetsuya, Ouma Shuu juga kalap.

Bagi Sei, kalapnya Chihiro dan semua kenalan Tetsuya itu wajar. Jika bukan karena Sei sempat mendengar gumaman Chihiro soal purnama merah. Alhasil, setelah meneliti kesana kemari, siang malam, sampai 2 hari berturut-turut, Sei mendapatkan sesuatu yang mengejutkan.

Sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya setelah kabar bahwa ibu Tetsuya menghilang, setiap purnama merah, akan ada seseorang yang dinyatakan menghilang. Semua ciri-ciri dari para human yang menghilang ini hampir sama seperti Tetsuya. Eitz, mirip disini bukan maksudnya mereka yang punya pedang tapi wajahnya mengalahkan Jang Wooyoung dari Iz*one ya. Tapi kepribadian mereka yang mirip. Mulai dari zodiak yang sama, sifat pendiam-aggressive yang dikenal sebagai kuudere, dan tambahan terakhir, memiliki warna mata dan rambut berwarna biru.

Mereka memang menghilang, tapi bukan berarti tidak bisa ditemukan. 3 hari setelah purnama merah lewat, mereka ditemukan koma dengan tubuh yang kurus kering seperti hampir habis disedot sesuatu. Juga, tubuh mereka pernuh dengan crystal berwarna ungu gelap, yang menandakan mereka terkena virus apocalypse.

Sebagai seseorang yang menganggap Tetsuya orang yang berharga, Sei mencoba sekuat yang dia bisa untuk mendapatkan informasi terkini tentang Tetsuya. Seluruh bawahan dikerahkan, uang telah dikucurkan, para ninja dan assasin telah dikirim, semua hanya untuk menemukan jejak Tetsuya. Sayang sekali hingga saat ini, Sei belum menemukan kabar burung apapun soal si perjaka imut tersebut.

Lain lagi dengan 2 pengawal rahasia Tetsuya. Keduanya telah berusaha mencari dengan koneksi pemerintahan Jepang, bahkan sampai membuat orang dalam di PBB kalang kabut karena menghilangnya si manis Tetsuya. Berulang kali gagal, mereka hanya menemukan satu hal, jika menghilangnya Tetsuya ada hubungannya dengan organisasi pemuja sang 'Eve'. Hal ini mereka simpulkan setelah mengamati pola yang ada di setiap cara mereka mencoba mencari tau tentang hilangnya Tetsuya. Karena berada selangkah lebih lambat, gara-gara didahului Sei, mereka hanya menemukan bukti yang berkaitan dengan organisasi nyeneweng tersebut, berupa sebuah botol berisi cairan biru jernih yang mana berupa virus crystal.

A New Story of Guilty Crown (AkaKuro) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang