Chapter 6

181 17 10
                                    

2 hari menjelang purnama darah...

Semua orang penting di dunia panik. Kabar menghilangnya phantom blue kesayangan mereka masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Bukannya berita baik tentang ditemukannya sang phantom, mereka malah mendapatkankan kabar mengerikan tentang keadaan abnormal sang phantom setiap purnama darah terjadi. Bisa dikatakan setengah dari orang-orang berdasi ini mengetahui siapa Tetsuya sebenarnya dan mencoba membuat Tetsuya agar membantu melawan sang Da'ath dan sang 'Eve'. Apalah daya bukannya membantu Tetsuya, mereka malah melempar tanggung jawab tersebut langsung pada Tetsuya dan timnya. Hanya kucuran dana yang tinggi yang bisa mereka berikan sebagai gantinya dengan dalih mereka tidak bisa terlalu dekat dengan Tetsuya atau rahasia Tetsuya akan terkuak. Alasan aslinya sih biar mereka ga sibuk dengan hal aneh yang berhubungan dengan apocalypse ini. Hello, siapa sih yang mau berkutat dengan hal-hal aneh macem itu, selain para ilmuan gila yang ingin mendalami fenomena aneh ini.

Sebagian sisanya hanya tau jika keadaan abnormal Tetsuya berhubungan dengan apocalypse karena kesensitifan Tetsuya. Mereka berfikir hal ini terjadi karena kejadian itu.

Emang apasih kejadian itu..? Diulang mulu.. Nah, Authy juga ga tau.. Mari menunggu sampai Tetsuya sendiri yang jelasin.

Back to the laptop..

Di seluruh dunia, para petinggi sedang sibuk, lalu bagaimana di Jepang..?

~~~

In a quiet room, at a mansion

Sei sedang berfikir keras, sambil menopang dagu. Butler setianya yang menunggu disamping semakin gugup tiap detiknya. Bagaimana tidak?, meski Sei hanya diam dan berfikir, tanpa sadar Sei mengeluarkan aura dark psychopathnya. Entah apa yang sedang Sei pikirkan, tetapi Authy cukup kasian sama butlernya. Padahal dia cuma berdiri menunggu perintah sang tuan.. Ckck.

Lain pemikiran butler, lain lagi pemikiran tuannya. Sei sedang berfikir cara menyelamatkan Tetsuya. Setelah melakukan berbagai macam cara untuk mengetahui lokasi tepat sang sahabat pujaan /halah/, Sei menemukan 4 titik lokasi penting yang mungkin ada Tetsuya disalah satunya.

Dari 4 lokasi itu, ada satu kemungkinan besar jika Tetsuya berada di sana. Strategi serang depan terlalu mencolok dan bisa-bisa Tetsuya dibawa kabur oleh sekte gila milik Da'ath. Strategi serang belakang juga beresiko karena ternyata meski gila, komunitas satu ini cukup ketat dalam hal keamanan. Meski telah menyelundupkan 2 orang kedalamnya, bukan berarti Sei bisa asal masuk ae.

Lewat depan terlalu mencolok, lewat belakang terlalu beresiko. Ah..  Sei pusing, auk ah, gelap.

1 jam berlalu, dan keadaan di ruang Sei berada makin mencekam. Sei-nya pusing mikirin cara menyelamatkan Tetsuya, sedangkan sang butler memikirkan nasib hidupnya. Terlalu menyesakkan berada seruang dengan tuan mudanya yang berada dalam mode psychopath. Hh..

Keheningan pecah saat sang butler memilih bersuara guna mencoba kabur dari tkp. "Ada masalah apa, tuan muda? Sangat jarang melihat anda berekspresi seperti ini..?". Sungguh, itu hanya bertanya, tapi lirikan Sei benar-benar buat jantung lari marathon.

"Arata, antara serang depan atau serang belakang, mana yang lebih baik..?", tanpa pikir panjang, Sei memilih bertanya pada sang butler hal yang mengganggu fikirannya.

"Jika yang anda maksud tentang penyelamatan teman anda, akan lebih baik menyusup dari depan dan belakang secara rahasia, tetapi tetap nampak." Balas sang butler setelah terdiam beberapa detik.

"Hm..  Begitu kah..?", berfikir keras, akhirnya Sei mengeluarkan perintahnya.

"Panggil Kawashima kemari.. "

A New Story of Guilty Crown (AkaKuro) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang