1. Jatuh

63 5 0
                                    

Gadis berpakaian hitam putih itu terburu - buru turun dari angkot yang sudah membuat jantung nya berdetak dengan kecepatan diluar batas sejak tadi, angkot yang ia tumpangi berjalan dengan kecepatan menyerupai roket.

"Mati, gue udah terlambat banget" dia berlari kencang sambil menepuk - nepuk jidat, jantungnya harus di tes ketahanan lagi kali ini

Mata nya terbelalak memperhatikan barisan hitam putih yang sudah rapi berjejer di depan sebuah bangunan, jantung nya semakin ingin mencelos, kecepatan lari ia tambah, dan..

"Brukkkk.." ia menabrak seorang pria jangkung dengan wajah sangar namun tampan, kontradiksi yang cukup membingungkan.

"Aduhh, maaf kak nggak sengaja, sumpah demi allah, nggak ada yang kotor kan kak ?"  ia meminta maaf dengan nafas terengah - engah dicampur rasa takut dan khawatir karena telah menabrak seseorang, yang membuatnya kesulitan mengatur nada bicara.

seandainya kalian melihat keadaannya waktu itu kalian pasti merasa iba

"Enggak usah lebay, lo MABA kan, terlambat ?" tanya pria itu dengan suara ketus

gadis itu hanya diam saja, takut menanggapi ucapan berisi fakta yang baru saja pria itu lontarkan

"Buruan lo baris sana" si pria menunjuk ke arah barisan hitam putih yang menjadi tujuan utama gadis itu hari ini, lalu pergi.

Gadis itu benar - benar berlari cepat kali ini, sampai "Brukkkk....!" ia tidak dapat mengontrol kecepatan larinya dan terjatuh lagi ketika hampir mencapai barisan itu.

Suara jatuh nya terdengar jelas, hingga membuat semua orang yang berada di dalam barisan ataupun tidak, langsung menatap nya.

"Bodoh banget gue ya tuhan, hari sial macam apa ini" si gadis mengeluh kepada diri nya sendiri, lalu berdiri dengan sigap

Sontak saja ia ditertawakan oleh semua orang sekaligus menjadi pusat perhatian sejak awal kedatangannya, pipi nya memerah menahan malu, tapi mau bagaimana lagi ia harus terus berjalan menuju barisan itu, tawa riuh mengiringi langkah nya, menyebalkan sekali gumam nya dalam hati

dan sampailah ia di barisan, tentu dengan posisi paling belakang

"Perhatian seluruh nya" seorang pria mengambil alih perhatian menggunakan toa, tawa bising itu berhenti seketika

"Harap tenang, kamu yang terlambat, maju ke depan" ucap pria itu nyaring melalui toa, mengejutkan si gadis yang belum pulih dari rasa malunya

setengah linglung, ia hanya lihat kanan - kiri, depan, lalu tertunduk lagi, aneh sekali

"Bisa dengar ? maju ke depan sekarang juga" , pria tersebut  mengencangkan suara nya kali ini, memberikan perintah kedua kalinya agar si gadis maju ke depan

Barisan hitam putih itu hening seketika, rasa takut mulai timbul

"Kamu disuruh maju ke depan" ucap salah seorang perempuan diluar barisan, yang kelihatannya merupakan senior

gadis malang itupun maju, dengan wajah malu dan rasa takut

"Sudah berapa lama kamu hidup di kampus ini ?" tanya pria itu masih dengan toa

gadis itu diam saja, takut

"Jawab !!!" pria itu membentak kali ini

"baru hari ini kak" ucap gadis itu lantang secara spontan, yang sebenarnya dia tidak bermaksud begitu

semua mata terbelalak kepada nya, berani sekali dia balas membentak

Pria  itu tersenyum sarkas, lalu " kamu sudah berani terlambat ?" tanya pria itu lagi

Tuan RakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang