7. Brand New Day

17 0 0
                                    

Pagi kesekian tatya di Kota ini, dengan masalah air kos yang tidak juga selesai, untung nya masih menyala ketika subuh tadi, masih sempat ia sholat dan mengaji

"Ty, AIR NYA MATI LAGI YA ?" teriak Dea dari samping kamar yang tentu terdengar nyaring sebab kamar mereka bersebelahan

Tatya diam saja, berharap teman kos nya itu beranjak dari tempat tidur dan memeriksa nya sendiri

"Ty, LO KOK DIEM AJA ?" Dea masih berteriak

Tatya masih memilih alat tulis dan segala perlengkapan lain nya yang akan dia bawa ke kampus, lalu masukkan nya ke dalam tas

Hingga "Ty, AIR NYA UDAH NYALA" teriak Dea lagi yang seperti nya sudah berdiri di depan pintu kamar tatya

Sontak tatya terkejut, bergegas mencari handuk nya, dan melongos keluar kamar, berharap belum ada seorang pun yang memakai kamar mandi

Begitu keluar pintu kamar, tatya melihat Dea sudah sedia juga dengan handuk dan segala perlengkapan mandi nya, mereka saling tatap, hingga aksi berlari cepat menuju kamar mandi pun dimulai, tatya mengambil langkah lebih dulu

"Ty, gue dulu yang mandi, gue masuk jam 8 ty" ucap Dea sambip berlari

"Gue juga" tatya menganggapi singkat

"Aisshh, dasar lo ya, tadi gue tanya ngga jawab, giliran air nyala langsung sigap, nyesel gue ngasih tau Lo" dengan nada kesal Dea masih berlari mengejar tatya

Jarak kamar mandi sebenarnya tidak terlalu jauh, tidak akan membuat tubuh mereka dipenuhi peluh

dengan senyum kemenangan tatya membuka pintu kamar mandi, menatap Dea yang masih mengejar "Gue duluan ya de, bye" dia masuk ditelan kamar mandi

"TATYA" Dea berteriak, seperti di film - film drama yang memenuhi penyimpanan laptop nya

Dea lemas mematung di depan pintu kamar mandi, lalu anak kos lain mulai bermunculan, dan di mulai lah antrian mandi, hati nya masih mengumpati tatya

______________________________________

Pukul 07.20 dan belum ada satupun angkot dengan tujuan kampus nya lewat, tatya was - was, khawatir terlambat, belum lagi Omelan Dea yang bertubi - tubi selesai ia mandi

"Ya Allah, tolonglah hamba mu ini" tatya berdoa dengan tulus memejamkan mata nya dengan serius, beberapa saat kemudian mata itu terbuka dan... angkot menuju kampus nya baru saja lewat, tatya melongo, ingin marah namun itu kebodohan nya, angkot itu tidak berhenti karena tidak di - stop

"Ya Allah, cobaan apalagi ini" tatya kali ini berbicara dengan mimik sedih

Hingga sedetik kemudian sebuah motor menghampiri nya, motor yang mengantarnya pulang beberapa hari lalu, dia ingin berpura - pura tidak melihat, namun ternyata sang empu nya motor cukup cermat untuk mengetahui keberadaan nya, motor itu berhenti tepat di depan nya

"Lo nunggu angkot ?" tanya lelaki kharismatik di atas motor itu

"Iya kak" jawab tatya singkat

"Udah jam segini, lo pasti bakal telat" ucap pria itu, pria yang kemarin malam mengirimi nya pesan yang meminta tidak usah dibalas

"Mudah - mudahan ada angkot yang bakal lewat bentar lagi" ucap tatya yakin walau hati nya sudah dipenuhi ketakutan akan terlambat, maklum Mahasiswa Baru

"Aamiin, yaudah gue duluan" pria itu menjawab keinginan tatya lalu berniat pergi

"Dia beneran bakalan pergi nih ? nggak berniat nebengin gue gitu ? ya ampun tega banget, ya Allah kapan angkot nya lewat" tatya berbicara sendiri dalam hati, yang ternyata menyimpan harapan tersembunyi

Tuan RakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang