Berantem berdua

437 13 0
                                    

Justin (POV)

Aku keluar dari Atk, baru saja aku membeli peralatan kantor di depan kampus yang berada di sebrang apartement. Sekalian berjalan-jalan dan melihat suasana di Dallas. Aku terperanjak saat seseorang menabrak tubuhku, dan semua alat kantor yang baru saja ku beli berhamburan. Aku menatapnya tajam, "Maafkan aku, aku sungguh tidak sengaja," Ucapnya menatapku memohon. Aku menatapnya tajam sambil memungut kertasku yang berhamburan.

          "Makanya jangan berlari-lari anak kecil. Masih kecil saja sudah banyak tingkah," Ucapku, aku merasakan tatapan matanya yang seakan ingin menelanjangiku. Huh masih kecil saja sudah sok-sok mengintimidasiku. Tangan mungilnya membuang kertasku yang sudah ia pungut. Ia hendak pergi tapi ku cekal tangan nya.

          "Mau kemana kau, kau harus mengganti semua barangku yang rusak akibat dirimu," Ucapku dingin, ia menatapku sebentar. Aku tahu ia terpesona dengan wajah tampan ku.

          "Aku tidak akan mau mengganti semua ini, apalagi setelah kau mengataiku anak kecil. Aku harus pergi aku tidak mau di pecat gara-gara kau," Ucapnya sinis, apakah aku sudah membuatnya marah? Apa, tadi dia bilang apa? Bekerja, siapa yang mau memperkerjakan anak kecil di bawah umur sepertinya?

          "Di pecat, kau tidak salah, memang nya apa pekerjaan mu? Bahkan aku saja tidak yakin akan ada orang yang memberimu pekerjaan. Dasar gadis kecil yang ceroboh," Ku tatap ia meremehkan.

          "Berhenti memanggilku anak kecil pria tua, aku ini sudah 20th. Dan satu lagi kau boleh tidak percaya padaku, tapi orang di luar sana bisa mempercayaiku." Ucapnya menginjak kaki ku, astaga kecil-kecil cabe rawit nih cewek. Aku menatapnya yang sudah memasuki Bus umum, aku berteriak kepadanya.

          "Hei, awas kau jika bertemu," Teriak ku, ia membalas dengan menjulurkan lidahnya.

Gadis itu, siapa dia berani sekali  memperlakukanku seperti itu? menginjak kaki ku sesuka hatinya. Apa dia pikir tidak sakit, awas saja jika bertemu lagi. Akan ku habisi dia, Aku tidak lagi berniat untuk memungut kembali semua barang yang sudah berserakan ini.

Aku menghubungi Revan orang suruhan Daddy, untuk membelikan kembali peralatan kantor yang baru. Dengan segera aku memasuki apartement. Sungguh kepalaku sangat pusing akibat gadis kecil tadi.

My weird Husband is not gay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang