jarak kita

3.6K 347 11
                                    

Limario sedang kacau sekarang.. Bagaimana tidak dia harus mendengar pemberitaan yang tidak enak dimalam itu.

Saat masuk ke kelas.. Pelajaranpun hampir tidak ada yang menyangkut di dalam otaknya. Begini kah rasanya cinta.. Badannya serasa lemas tak bertenaga..yang terfikir adalah kekasih yang akan direbut orang lain..

Dia melewati kelas jennie dan melihat di ruangan kelas. Bahkan jennie pun tidak ada didalam sana. "Kenapa dia tidak datang.. Kenapa dia tidak menjelaskan sesuatu padaku.. ?" Limario masih bertanya tanya.

Dia menyusuri sudut dengan menundukkan kepalanya.. Tak sadar dia menuburuk seseorang.. Lim hanya tertunduk dan membungkukkan badannya.. "Maaf maaf" Tanpa melihat orang tersebut.

"Hei.. Limario" Dia membaca dompet limario yang tidak sengaja terbuka

"Ini punyamu kan" Dia menghampiri limario yang terhenti karena panggilan yang ia dengar..

"Ah iya" Lim mengambil dompetnya " Gomawo"

Limario kembali bergegas pergi dari hadapan wanita itu

"Dia sangat lucu.. Wajahnya tampan" Ucap wanita itu " Sampai jumpa kembali tampan" Wanita it masih melihat lim dari kejauhan

-----

Lim meneguk minumannya.. Sambil melihat orang yang berlalu lalang dihadapannya.. Dia terdiam.. Tidak melalukan aktifitas apapun

"Ahh kenapa aku harus begini lagi" Limario meremas rambutnya

Dia mengambil tasnya dan pergi dari taman itu.. Seperti manusia yang tidak punya nyawa.. Hanya raga yang berjalan mengitari sudut jalan tanpa tau kearah mana.. Hanya mengikuti logika dan langkah menuju rumahnya

"Lim.. Berhenti" Teriak wanita yang memanggilnya.. Lim pun berbalik melihat siapa yang memanggilnya dari kejauhan

"Somi?"

"Ne"

"Kenapa disini.?"

"Aku melihatmu"

"Pulanglah... Aku tidak ingin berbicara denganmu"

"Kenapa begitu.. Jangan melakukan hal ini.. Aku tau.. Kesalahanku.. Tapi aku terpaksa.. Aku mencintaimu lim.. Aku menyadari hal itu"

"Simpan cintamu.. Dan simpan kata kata itu .. Untuk orang yang benar benar tidak pernah kau tinggalkan"

Limario bergegas pergi..

"Tunggu saja.. Aku akan mendapatkanmu kembali" Ucap somi dalam hati

----------

"Hahhhh" Limario merebahkan badannya di sofa.. Setelah kembali dari kampusnya.. Dia mengangkat tangannya dan menerawang dengan satu mata.. "Hai cahaya.. Apa kah hanya menemani aku saja.. Atau orng lain di luar sana... Aku sangat merindukanmu jennie ya tapi.. Jarak ini.. Kasta ini bahkan tidak bisa melampauimu.. Dan tidak bisa mengembalikanmu kepadaku.. " Airmata lim menetes.. Kesedihannya memuncakk.. Dia duduk dan menangisi keadaannya.. Menutup kedua mata denhan tangannya.. Menahan air mata yg jatuh namun tidak bisa ia tahan.. Semakin di tahan semakin banyak air yang menetes..

"Tuhan .. Apakah kau adil denganku" Lim melihat ke arah langit rumahnya..

"Berikan satu kejaiban.. Jika aku bisa memilikinya" Sambung limario dengan isak tangisnya

--------------

Esoknya . Limario kembali bekerja.. Kali jni tidak ada yang menunggu ia bekerja hingga pulang nanti.. Dia masih tetap di bayangi bayangan jennie yang tersenyum manis padanya..

"Ah aku sudah gila.. " Limario kembali bekerja.. Dan memasang kaca mobil.. Fikirannya pun masih penuh dengan semua hal hal yang menyakitkan hatinya.. " Lupakan itu bodoh" Lim berbicara sendiri

You Are Mine! || Fanfiction || Jenlisa (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang