kita bertemu

3.4K 295 1
                                    

Limario yang dingin. Tatapannya sayu.. Fikirannya tidak fokus. Dia mendengar bahwa jennie telah menikah. Hatinya hancur

"Move on lim move on" Otaknya terus bekerja untuk menghentikan nama jennie di dalam fikirannya

"Dia telah memilih pasangannya hentikan khayalanmu!" Hati bersikeras menentang semua hal yang berkaitan dengannya
----
--

Hari ini limario akan pergi ke LA untuk urusan tender besar ..

Lim memegangi paspornya

*suara dering telfon berbunyi

"Halo.. Ya aku akan berangkat .. Jaga kantor dengan baik"

*suara pemberitahuan untuk memasuki pesawat

Limario berjalan menuju pesawat dan pergi ke LA

Sesampainya di LA. Seseorang sudah menjemputnya di bandara membawanya menuju hotel.

*suara langkah kaki menyeret koper menuju kamar yang sudah di pesan.

Limario merebahkan badannya mengistirahatkan dengan baik tubuhnya setelah melakukan perjalanan berjam jam.

Dia melihat jam tangannya.

"Jam 4 sore ya.. "

Limario menatap jendela. Menatap dengan tatapan kosong lalu kembali menutup matanya. lagi lagi ia membayangkan jennie yang ada setiap ia menutup mata

"aku sudah gila.. lebih baik aku berjalan jalan saja"

limario mengambil jaketnya lalu mengelilingi kota LA. mengambil beberapa foto dan masuk kesebuah cafe menikmati dessert yang ia pesan.. meminum coffe..

"terimakasih" suara yang terdengar sangat familiar membuat limario mengerutkan dahinya ingin menoleh kebelakang hanya saja dia meyakinkan dirinya untuk tidak melakukannya 

"please lim jangan lagi" ucapnya tegas

lalu suara itu kembali terdengar jelas tepat berada di meja belakang, dia dengan sangat spontan melihat kebelakang itu jennie benar itu jennie dia tidak mungkin salah mengira, rambut panjang dengan wajah kurus, tidak seperti jennie yang dahulu 

"jen?"

dia langsung melihat kearah depannya. jennie tertegun seolah semuanya terasa tidak nyata jika dia melihat limario didepan matanya, dia bergegas merasa sangat malu akan dirinya sendiri mengambil tasnya dan menyisipkan uang diatas meja dan bergegas pergi dari cafe itu.

limario tak mengerti kenapa dia bergegas apa dia merasa malu bertemu dengannya, tapi benar jennie akan pergi jika dia merasa malu atau tidak enak bahkan benci dengan seseorang tersebut. lim bergegas meninggalkan uang diatas meja dan mengejar jennie. ntah apa yang membuatnya begitu penasaran dengan kondisi jennie saat ini, tuhan jika ini takdir yang mempertemukan kembali aku dengan nya izinkan aku melihatnya dan menanyakan apa kabarnya sungguh ini menyiksa jika melihatnya dan tak bertegur sapa

"Jenn.. Hentikan langkahmu"

Lim menarik  jennie

"Kenapa kau lari?" Lim memegangi kedua bahu jennie

"Hiks.. Aku sangat malu.. Biarkan aku pergi lim" Jennie terisak lalu melepaskan tangan lim yang berada di bahunya.. Jennie bergegas pergi dan meninggalkan lim.

-
-

Lim kembali ke hotel dan memikirkan ucapan jennie..

"Kenapa tadi tidak mengikuti saja?? Ah tidak aku tidak mau mengganggunya.. Tapi ini ...aghh sial aku benar benar tidak bisa mengabaikannya.. Wae jennieya wae... Kenapa kau meninggalkanku" Lim meremas rambutnya.

You Are Mine! || Fanfiction || Jenlisa (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang