Siapa pula dapat kuat,
saat hati diretakkan
bagai gelas kaca
jatuh terpecah belahCoba saja,
seribu kali direkatkan kembali
bekasnya tetap adaJangan pula berpura baik
jika aslimu serupa iblis
Merah, mencekam, mengeramKala dilanda kekhilafan
kau lupa,
kau sedang memainkan peran protagonisMenyakitkan
dihujam-hujam sembilu
membiru bagai dirajam ribuan batuItu aku,
kala kau keluarkan cacimu
tanpa mau tahu apapunPerkataanmu bagai anak panah
dengan mata penghinaan
menyosor ulu hati terdalamsadarkah kau?
Baik,
Aku sadarkan kau sekarangLidahmu itu
bagai mata panah yang menyala merah
kau ucapkan kebaikan, ia tertahan
sekali mencaci,
ia terus menembak
membunuh subjek ucapanmuJaga baik-baik lidahmu itu, Hanif!
2 juli 2019,
Ditulis oleh Kris
KAMU SEDANG MEMBACA
[ PUISI ] TENTANG CINTA DAN LUKA
PoetryTentang perasaan-perasaan yang katanya haus akan cinta. Tentang luka yang disebabkan oleh cinta. Ketika cinta tak lagi didamba, luka merambah hidup seorang anak Adam. Cinta bukan hanya tentang perasaan bahagia, selalu akan ada luka saat engkau menge...