| 4 | LIDAH

360 5 0
                                    

Siapa pula dapat kuat,
saat hati diretakkan
bagai gelas kaca
jatuh terpecah belah

Coba saja,
seribu kali direkatkan kembali
bekasnya tetap ada

Jangan pula berpura baik
jika aslimu serupa iblis
Merah, mencekam, mengeram

Kala dilanda kekhilafan
kau lupa,
kau sedang memainkan peran protagonis

Menyakitkan
dihujam-hujam sembilu
membiru bagai dirajam ribuan batu

Itu aku,
kala kau keluarkan cacimu
tanpa mau tahu apapun

Perkataanmu bagai anak panah
dengan mata penghinaan
menyosor ulu hati terdalam

sadarkah kau?

Baik,
Aku sadarkan kau sekarang

Lidahmu itu
bagai mata panah yang menyala merah
kau ucapkan kebaikan, ia tertahan
sekali mencaci,
ia terus menembak
membunuh subjek ucapanmu

Jaga baik-baik lidahmu itu, Hanif!

2 juli 2019,
Ditulis oleh Kris

[ PUISI ] TENTANG CINTA DAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang