| 9 | INI SAJAK TENTANG RASA SEPI ATAS SEGALA PENOLAKAN

186 3 0
                                    

pada langit abu-abu Jakarta,
dia katakan bahwa hari-hari mulai menyesakkan
sepi telah menguras jiwa temaram,
membungkam keramaian emosi

ia bagai seekor semut
yang terpencar dari kerumunannya
ke mana kaki harus melangkah,

apakah ke hutan belantara yang telah berderai abu sisa-sisa pembakaran?

atau ke sungai penuh limbah sisa pembuangan?

sudah ia mencobanya,
semua melemparnya jauh-jauh
bahkan abu dan kotoran tak sudi menerima dunianya
dunia yang sepi tanpa hingar bingar kemewahan

tidak perlu jauh-jauh ke China
ia punya temboknya sendiri
tembok panjang dan besar
Berlin pun kalah akan kebesarannya

sejauh ini tak ada sepuluh manusia
berhasil menembusnya
kebanyakan menyerah
begitu tahu bahwa sulit 'tuk masuk ke dalamnya

bukan inginnya menjadi begitu
keadaan memaksa
menghancurkan kepercayaan dirinya
sampai ia terlihat kecil

meski di pelupuk mata

September 2019
Ditulis oleh Kris

[ PUISI ] TENTANG CINTA DAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang