| 11 | TIDAK SEPERTI DULU LAGI

126 4 2
                                    

Pada siang yang menyengat
Kuadukan sebuah keluh pada Tuhan yang Maha Mendengar
Di antara bisingnya jalanan ibukota,
Suaraku tak ada apa-apanya

Tanganku bekerja melahap jarak
Mulutku mengoceh sendirian
Mengadu entah pada siapa -sebenarnya kepada Tuhan
Tentang pahitnya hari-hari yang kulewati akhir-akhir ini

Atas segala peristiwa yang kulalui
Tuhan pasti tahu
Atas segala perasaan yang merusak jiwaku
Tuhan pasti juga tahu
Atas segala hati yang berniat jahat terhadap diriku
Tuhan juga pasti tahu

Kecemasanku tak karu-karuan
Kesedihanku terlalu menyakitkan
Kekecewaanku sudah terlalu dalam
Kemarahanku sudah membusuk -di dalam hati

Apa yang kupendam selama ini menolak untuk terus-menerus dipendam

Tuhan pasti tahu,
Bahwa sudah saatnya aku tidak seperti dulu lagi
Bahwa sudah saatnya aku fokus dengan diri sendiri

Memikirkan masa depan
Memulai apa yang harus dimulai
Menemukan bahagiaku sendiri

Bukan orang lain
Bukan orangtua sendiri
Bukan juga kekasih

Bahagiaku, masa depanku, kesehatanku
Aku yang bertanggungjawab atas semua itu

Dan kuminta kepada Tuhan mengajarku;
Bagaimana mengikhlaskan yang harus diikhlaskan
Bagaimana memaafkan yang harus dimaafkan
Bagaimana membahagiakan yang harus dibahagiakan
Dan bagaimana dapat menjadi bodo amat
Sambil kutembus jalanan ibukota

Ditulis oleh Kris
24 Mei 2021

[ PUISI ] TENTANG CINTA DAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang