C 6 - Zack Callesto Lincoln

44 15 0
                                    

Sabtu, 20 Juli 1652X.


Pemuda dengan surai hitamnya yang masih berantakkan melaju dengan cepat, melewati tetesan air yang jatuh terbawa angin. Entah apa yang terjadi, ia terus saja melaju tanpa henti, mencari sesuatu yang membuat semuanya menjadi janggal. Menyumpahinya, ia benar-benar tak habis pikir dengan apa yang terjadi. Terlihat pula rahangnya menegang saat ia berhenti melaju, melihat seseorang pemilik mata merah yang sangat ia benci, pemuda dengan kulit pucat, surainya yang hitam legam, dan memiliki nama asli Zack Callesto Lincoln.

"Aku baru menyadarinya, untuk apa kau berada di sini, Zack?" geram pemuda yang sedaritadi berlari, menghampiri pemilik mata merah itu dan memegang kerah bajunya. Zack hanya menatapnya dengan datar, menepis tangan itu dari kerahnya, dan bersikap sewajarnya dia dulu di dunianya.

"Apa itu ulahmu?" tanyanya balik. "Kau tau apa yang aku rasakan karena insiden dua minggu terakhir? Aku menahannya, sampai sekarang, dan itu menyiksaku!"

"Salahmu juga karena selalu menguntit kami. Ah... aku mengerti alasan kau berada di dunia ini, Zack." Zack tak bisa menyangkalnya, memang dirinya selalu mengikuti mereka karena dirinya merasakan hal aneh, nan berbahaya. Pemuda dengan surainya yang berantakkan pun termasuk dalam orang yang berbahaya itu, orang yang berbahaya karena rencananya. Namun, ada lagi hal lain yang tak bisa ia mengerti, kalimat terakhir yang pemuda itu ucapkan.

Keduanya terdiam, lalu pemuda dengan rambut berantakkan itu pun memunggunginya. "Jauh-jauh kesini, mencari jawaban, dan tahu sendiri." Pemuda itu menghembuskan nafasnya, pergi meninggalkan pria bernama Zack. Padahal Zack yang memintanya kemari, tapi dia yang pergi terlebih dahulu.

"Aku tak ingat kau punya sikap sedingin itu, Pangeran Senyum Manis. Dan jika harus ku menilaimu, kau yang di sini jauh lebih baik walau hanya penyamaran, dan dirimu yang berasal dari dunia sana adalah yang terburuk." Menatap punggung pemuda rambut berantakkan itu, ingin sekali dia menghabisinya. Pangeran senyum manis? Yang benar saja. Duduk di kursi taman dengan jamur besar yang melindunginya dari hujan, Zack mencoba menahan dirinya untuk tidak melakukan hal yang berbahaya. Menutupi hidungnya yang pandai akan mencium sesuatu yang ia suka, menutupi mulutnya dengan masker hitam agar tak melakukan hal bodoh lagi. Jika ia melakukannya lagi, dan terungkap, dia akan mati konyol dengan berita tentang dirinya dan terjerumus ke penjara di dunia yang sebenarnya bukan dunia yang dia tinggali dulu.

Merebahkan kepalanya di meja yang tumbuh menyamping dari batang jamur itu, menatap sekitarnya dengan tatapan kosong melompong. Zack Callesto Lincoln. Sialan! Mereka hampir membuatku lupa diri, tapi aku ingat diriku ketika insiden yang berbahaya terjadi. Jika insiden itu tak terjadi, aku juga akan mati penasaran dengan kehidupanku sebelum tujuh tahun terakhir ini. Hidup di dunia orang lain itu rumit sekali.

Di saat hujan mereda, Zack bangkit, berencana menguak informasi dari orang terdekatnya, orang yang terkait dengan pemuda rambut berantakkan tadi. Saat ia mulai melangkahkan kakinya, ia merasakan sesuatu yang besar mulai mekar kembali. Kekuatan yang dulu sangat ingin dia dapatkan, Penguasa Seluruh Kekuatan, All for One. Langkah demi langkah membuat sedikit demi sedikit kepingan memorinya kembali, dikarenakan keinginan yang kuat akan kekuatan. "Kalian semua memang dapat membuatku menjadi tidak waras!" decak Zack.

Zack dapat melihat di depan kirinya terdapat toko mainan, dan tepat di seberangnya terdapat proyek pembangunan dengan garis polisi yang mengitari trotoar di depannya. Bau ini, rahangnya mengeras, matanya penuh dengan nafsu. Tidak! Tidak! Zack mencoba menahan godaan dari bau yang ia dapat cium. Menutup mulutnya yang sudah memakai masker dengan ketat, mencoba menyadarkan dirinya bahwa dia adalah manusia normal, tetapi itu hanya sampai dua minggu terakhir. Segera menjauh dari tempat itu, ia pun melihat sesosok yang jangkung mungkin hampir dua meter dengan surai biru dan matanya yang biru pekat itu dari samping, dan jangan lupa kaos oblong hitamnya yang mengetat dan memperlihatkan jelas ototnya, orang yang dia benci di dunianya dahulu. "Ck, Zero? Apakah itu kau?" tanya Zack to the point, orang yang ditanyai pun menghadap. Terdengar bisikkan di sekitar Zack dan pria bernama Zero.

DYSTOPIA: Follow The ForecastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang