Satu.

7.7K 464 3
                                    

Siang ini orang-orang didalam sebuah gedung megah dikawasan Gangnam tengah sibuk berlalu-lalang demi untuk menyelesaikan urusan mereka masing-masing, termasuk seorang gadis yang kini tengah disibukan dengan beberapa berkas penting ditangan kanannya. 

Kakinya sudah hampir setengah tahun tak ia langkahkan menapaki lantai gedung dari perusahaan Kim & Co. milik sang kakek yang belakangan ini tengah diambil kendali oleh salah satu sepupunya karna berbagai alasan, salah satunya karna kondisi kesehatan pria mature itu yang belakangan ini kurang baik.

"Aku hanya mengajukan suntikan dana untuk perusahaan kecil yang baru bergabung bulan lalu, nominalnya tak terlalu besar, aku memerlukan tandatangan mu disini!" ucap sang gadis yang langsung membuka salah satu berkas di tangannya untuk ia perlihatkan pada seorang wanita yang kini tengah duduk dibalik meja kerja dengan keadaanya terlihat tak karuan.

Make up yang mulai luntur, anak rambut yang terlihat liar serta polesan lipstik merah dibibir sang wanita nampak berantakan karna sepertinya semakin siang keadaannya semakin memusingkan untuknya.

"Aku bahkan tak tau berapa banyak pemasukan yang perusahaan ini dapatkan dari proyek awal tahun lalu, ini kali ke 3 nya kau memintaku untuk memberikan suntikan dana demi perusahaan kecil itu?" jawab sang wanita yang langsung menaruh pulpen hitam dari tangannya ke atas meja dengan sedikit kasar.

Sang gadis tersenyum melihat sikap sepupunya yang lebih tua 6 tahun darinya.

"Saham perusahaan ini melonjak 3,7% dibandingkan saat dipegang oleh kakakmu 5 bulan yang lalu, jangan terlalu besar kepala, aku tak meminta banyak uang darimu,"

"Tak sadarkah kau meminta ratusan jutaan Won yang terus berlipat setiap 2 bulan sekali, nona? Kau pikir perusahaanku punya mesin pencetak uang yang bisa kau hambur-hamburkan?"

"Apa yang aku hamburkan? Justru aku tengah membantumu untuk menstabilkan pemasukan perusahaan ini,"

"Kim Jae Mi!" teriak sang wanita yang begitu emosi menghadapi gadis kecil dihadapannya.

"Kim Hye Rim .... Salah satu berkas perusahaanmu 2 bulan lalu berhasil di approved oleh perusahaan fashion di Manchester sana," terang Jae Mi memberikan lagi salah satu berkas keatas meja Hye Rim.

"... Ada dua investor Jepang yang tertarik bekerja sama dengan perusahaan ini, bahkan perusahaan Doyoung yang terkesan kaku enggan bekerja sama dengan banyak pihak tengah memberimu banyak berkas persetujuan kerja sama antar perusahaan, Johnny tengah berusaha menemuimu karna omset yang ia dapatkan bulan ini 3 kali lipat lebih besar dari bulan lalu, padahal saat kau menadatangani berkas itu kau memaki ku habis-habisan di telpon. Jadi, boleh kau kirimkan saldo ke rekeningku atas rasa terimakasihnya?"

Jae Mi langsung memperlihatkan senyum manisnya dihadapan Hye Rim setelah 2 berkas yang tersisa ditangannya ia taruh dengan pelan diatas meja.

Hye Rim menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia sadar tak bisa berbuat banyak atas keberhasilan perusahaanya pertengahan tahun ini, semua hal yang Jae Mi jabarkan adalah hasil dari semua pemikiran gadis itu sendiri meskipun ada beberapa hal yang harus melihatkan diri Hye Rim didalamnya.

"Kau lebih pintar dariku, aku siap membuang Desk Plate ku hari ini juga jika kau mau," ucap Hye Rim yang terdengar pasrah seraya menatap Jae Mi dengan lekat.

"Jangan gegabah Hye Rim, kau tetap membutuhkan Desk Plate dan kursi nyamanmu itu,"

Hye Rim kembali menghembuskan nafasnya sebelum ia menandatangani salah satu berkas yang Jae Mi berikan padanya tadi, ia tak punya strategi lagi jika masih harus bertengkar dengan sepupunya ini.

[Jaehyun] Hold On!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang