Enam.

2K 276 16
                                    

"Kau masih tak mau mencoba gaun pengantinmu?"

Pertanyaan yang di ajukan Jae Mi berhasil membuat Hye Rim menaikan dagunya saat beberapa berkas penting menunggu coretan tanda tangannya di atas meja.

"Kau tau, aku sama sekali tak tertarik membahas topik itu!" Hye Rim langsung menaruh pulpen hitam yang berpadu dengan warna silver dari tangannya keatas meja. Ia segera bangkit dari tempat duduk dan perlahan melangkah menghampiri Jae Mi yang tengah sibuk dengan ponselnya disudut ruangannya.

Merasa Hye Rim berdiri tepat dihadapannya, Jae Mi segera memandang sepupunya itu, "Apa?" tanya Jae Mi.

"Kau kenal Lee Jisoo, bukan?"

Jae Mi terdiam saat menyadari tatapan yang ia dapatkan dari Hye Rim terasa begitu tajam, ia seperti tengah diintimidasi.

"Dia seniorku saat di Universitas dulu."

"Beri aku nomor ponselnyanya!"

Jae Mi tertawa pelan saat instingnya terasa kuat menebak apa yang akan dilakukan Hye Rim.

"Kau ingin bertemu dengannya? Kenapa? Dia lebih cantik dari pada kau Hye Rim, wajar jika Taeil perpindah hati begitu cepat!"

Hye Rim melangkah semakin dekat dengan Jae Mi, "Tutup mulutmu, Jae Mi! Aku hanya menginginkan nomor ponselnya!"

Jae Mi memperlihatkan senyumnya yang dibuat begitu manis, "Jangan mengusik orang yang tengah jatuh cinta!" ucapnya.

"Kya~ Bagaimanapun Taeil tetap milikku!"

Amarah Hye Rim terpancing saat dirasa obrolannya dengan Jae Mi semakin menjadi panas.

"Bahkan saat dia mengakui bahwa dia tak mencintaimu?!"

"Aku tak peduli, dia hanya tengah berbohong padaku malam itu."

"Hye Rim, tenanglah! Minggu depan adalah hari pernikahanmu!" Jae Mi langsung berjalan menjauh dari hadapan Hye Rim, bermaksud untuk mengambil berkas diatas meja yang beberapa menit lalu ia berikan pada sepupunya itu.

Hye Rim kini mengarahkan pandangannya pada jendela besar dihadapannya yang memperlihatkan betapa kecilnya gedung-gedung dibawah sana, "Keluarga Jung hanya menginginkan saham perusahaan ini! Perjodohan bisnis memang menjijikan!" ucapnya yang sama sekali tak melirik Jae Mi barang sedetikpun.

"Lupakan tentang apa yang mereka inginkan! Ku dengar Jaehyun mempunyai sikap yang baik, dia manis, tampan, mempesona dan dia lihai dalam berciuman!" Jae Mi hampir meremas berkas penting yang ada ditangan kanannya dengan kuat saat ia sadar bahwa ia salah mengucapkan kata-kata terakhirnya tadi.

"Bagaimana kau tau?" Hye Rim langsung menatap Jae Mi yang tengah mematung begitu kaku tak jauh dari tempatnya berdiri.

Jae Mi tersenyum, ia berusaha untuk terlihat baik-baik saja.

"Besok kau harus datang ke butik ku untuk fitting gaun pengantinmu! Aku tak ingin kau membuat pegawaiku kerepotan saat memakaikan gaunnya ke tubuhmu jika saat hari H nanti gaunnya terlalu kecil di badanmu!"

Hye Rim tertawa tipis saat mendengar ucapan Jae Mi yang menurutnya cukup sarkas,  "Tubuhmu sangat idaman, Nona!" ucapnya.

[Jaehyun] Hold On!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang