Delapan.

1.9K 276 8
                                    

Jaehyun terus memandangi arlojinya saat merasa bahwa ia telah cukup lama menunggu kedatangan Hye Rim untuk menghampirinya di Lobby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun terus memandangi arlojinya saat merasa bahwa ia telah cukup lama menunggu kedatangan Hye Rim untuk menghampirinya di Lobby.

Siang ini terasa begitu sial bagi Jaehyun karna pria itu harus menghabiskan waktunya bersama Hye Rim sebelum hari pernikahannya yang akan terlaksana tepat 4 hari lagi. Ini semua adalah permintaan Nyonya Kim yang merepotkan, wanita mature itu meminta Jaehyun untuk menemani Hye Rim makan siang dan menghabiskan sisa hari ini dengan berjalan-jalan bersama putri satu-satunya itu. Hanya ada satu hal yang terbesit dalam pikirannya saat Jaehyun menyanggupi permintaan Nyonya Kim, apa lagi kau bukan perkara saham?

"Mau makan siang denganku?"

Suara dari seorang gadis yang tanpa Jaehyun sadari tengah berdiri tepat disampingnya kini memecah lamunan. 

Senyum Jaehyun langsung merekah saat menyadari bahwa gadis yang mengajaknya berbicara merupakan Jae Mi. Hari ini Jae Mi terlihat begitu formal dengan kemeja putih dan celana kain berwarna hitam serta sepatu heels yang terlihat tak begitu tinggi. Penampilan sesederhana ini ternyata begitu mudah membuah Jaehyun terpikat pada figur dihadapannya ini.

"Kau mau ngajak ku makan di kedai pinggir jalan lagi?" tanya Jaehyun, wajar saja karna pertemuan mereka kali ini mengingatkan Jaehyun kembali pada saat pertama kali bertemu dengan sang gadis ditempat yang sama dan kondisi yang sama. 

"Yaa.." jawab Jae Mi seolah ia memikirkan apa yang Jaehyun pikirkan.

Keduanya saling tersenyum satu sama lain.

"Kali ini aku benar-benar harus makan siang dengan Hye Rim." ucapan Jaehyun berhasil membuat jantung Jae Mi berhenti seper-sekian detik saat pria itu menolak ajakannya untuk pertama kali.

"Aku mengerti," ucap Jae Mi yang langsung memperlihatkan senyum mirisnya dihadapan Jaehyun.

Jae Mi langsung melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Jaehyun diiringi tatapan merasa bersalah sang pria karna telah menolak ajakan Jae Mi. Namun ternyata langkah kaki Jae Mi terhenti seketika, gadis itu kembali melangkah menghampirinya. 

"Jaehyun!"

Jaehyun begitu kebingungan saat melihat Jae Mi menatapnya begitu lekat. "Ya?", ucap Jaehyun.

"Aku menyukaimu!"

Lalu-lalang orang disekitar meraka begitu mengganggu padahal Jaehyun sangat ingin memeluk Jae Mi dan membalas ucapan sang gadis bahwa ia juga menyukainya. Namun ternyata pria itu hanya berani memperlihatkan senyum manisnya untuk Jae Mi.

"Jae Mi, aku calon suami sepupumu," kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Jaehyun, terdengar cukup sarkas memang, tapi itu sebuah realita.

"Aku tau! Menikahlah denganku, hari ini juga!"

Oksigen disekitar mereka terasa hilang begitu saja, dada Jaehyun begitu berat menghirup udara untuk tetap membuat fungsi paru-parunya bekerja baik. Hari ini, pukul 11.55 seorang gadis yang baru ia cintai tiga bulan yang lalu mengajaknya menikah tanpa memikirkan siapapun, ternyata gadis baik ini cukup egois dan Jaehyun menyukai itu.

[Jaehyun] Hold On!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang