Sesuatu yang ditakdirkan untuk mu takkan berlalu meninggalkan mu atau dimiliki oleh orang lain
- Kutipan -
Seseorang mengetuk pintu kamar Dira malam itu, biasa nya ibu mengajak makan, atau ayah yang gantian mengajak Dira makan. Anak tunggal selalu punya tempat istimewa di hati orang tua nya, seperti Dira, meskipun beranjak dewasa ia masih suka diperlakukan seperti anak kecil, tentu saja anak kecil yang di ajarkan kedewasaan
Dira membuka pintu, betapa terkejut nya ia "Nenek, disini ?" Aku kaget melihat nenek yang memanggil untuk makan malam ini
"Kau sudah mandi dir ?" tanya nenek tersenyum penuh kasih
"Sudah nek" jawab dira dengan wajah sumringah malam itu
"Yasudah, beranjak dari kamar mu dan pergi ke meja makan, ayo" Perintah dan ajakan nenek membuat Dira langsung bergegas
*************
"Nila bakar dir, favorit mu" ucap ayah singkat dengan senyum berbinar
"Ada juga kerang dan udang rebus dengan sambal khusus favorit mu dir" ibu juga menawarkan lauk pauk kesukaan Dira dengan senyum berbinar nya
Dira menatap nenek, yang ditatap Dira hanya tersenyum ramah lalu mengalihkan pandangan nya ke semua lauk itu
"Terima kasih yah" maksud Dira mengatakan Ayah
"Ayah saja ?" kali ini mamak ingin diucapi juga
"Terima kasih Mak" ucap Dira dengan senyum kerling nya
Adakah sesuatu yang spesial malam ini ? Hingga semua makanan kesukaan ku tersaji di meja makan ?
Gumam Dira di dalam hati"Nenek bila datang ?" aku bertanya kepada nenek sambil menyuapkan nasi ke mulut
"Tadi sore dir, lepas asar" jawab nenek lembut
"Nenek juga nampak kau dan Arga menuju sungai sore tadi" ucap nenek menambahi jawaban nyaDira terkejut, spontan hampir terbatuk, bingung mau merespon bagaimana
"Anak ayah sudah besar" ayah berkata menambahi informasi nenek yang membuat ku semakin bingung
"Sering main dengan Arga ?" ayah bertanya kali ini dengan tatapan dewasa"Tidak sering kalau awak lihat bang, sesekali" mamak menjawab, dira menghela nafas, terselamatkan oleh bantuan jawaban dari mamak
"Macam tuh" ayah tersenyum simpul mengatakan nya
"Ayah--" Dira ingin memulai topik yang harus segera dibahas, topik yang selalu Arga kuatkan kepada nya untuk dibicarakan dengan keluarga nya, terutama Ayah
"Saya dir, Ohh ya bagaimana hasil kelulusan mu dir ?" Ayah menyahuti panggilan Dira, dan semakin membantu Dira membuka topik mengenai hal itu
Terima kasih ya Allah, aku sungguh berucap itu dalam hati
"Alhamdulillah, Dira lulus dengan hasil yang bagus yah, juga--" belum selesai Dira bicara
"Alhamdulillah, itu sebab nya ada nila bakar, udang dan kerang rebus di atas meja ini sekarang" ucap ayah menatap Dira dengan kebanggaan dan kelakar tawa khas milik nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Yang Tak Pernah dibuat
Fiksi RemajaArga Prawira adalah toko sentimental dalam cerita ini, bagaimana tidak dengan gelagat sederhana nya yang seolah tak pernah terbaca oleh Dira Palwinta menambah syahdu perjalanan mereka. Kisah sederhana dari anak - anak Pesisir yang mungkin memang su...