Do you even realize how amazing you are to me?
-Alice-
Satya : Alice, aku akan pulang makan siang denganmu.
Alice : Terserahmu saja.
Satya: Ingin makan apa?
Alice : Terserahmu saja.
Dasar Alice, apakah dia tidak tahu kalimat lain selain terserah. Satya menggeleng, apa dia merasa tidak enak pada Evelyn, karena kejadian tadi pagi.
Satya : Tidak usah pedulikan Evelyn, dia memang selalu begitu.
Alice : Ya...
Sebenarnya Satya sudah di mobil sedari tadi, bahkan saat ia baru memberitahu pada Alice ia akan datang makan siang bersama. Beruntungya jarak rumah dan kantor dekat, hingga Satya bisa pulang pergi bahakn untuk sekedar makan siang. Satya mampir disebuah restauran di pinggir jalan raya. Restaurant itu memang tempat biasa ia makan siang, teman-teman sekantornya juga banyak yang makan siang disana. Seperti saat ini banyak pegawai kantoran yang makan siang disana. Selain tempatnya yang dekat dengan wilayah perkantoran, tempatnya juga nyaman dan setimpal dengan apa yang dibayar. Biasanya dia akan memilih tempat duduk di pojok dekat jendela, tapi hari ini adalah pengecualian, sebab ia datang untuk memesan makanan dan membawanya kerumah.
"2 Ayam teriyaki, 1 Ice Cola dan 1 Melon Juice, dibungkus saja," pesannya pada waiters
"Oke Pak Satya, silahkan tunggu sebentar ya Pak," ucap waiters yang memang sudah mengenalnya. Satya mengangguk. Beberapa saat kemudian waiters tadi datang dengan pesanan dan bill. Satya kemudian membayarnya dan bergegas pergi.
Tidak memakan waktu lama untuk bisa sampai didepan rumah Alice. Alice membuka pintu rumah dengan enggan, perasaannya sedang kacau karena kejadian tadi pagi. Bayangkan apa yang dirasakannya setelah semalaman berduaan dengan Satya, seolah dia hanya untuk Alice dan sekejap kemudian orang lain tampak lebih berhak daripadanya. Dan yang paling mengesalkan adalah ia tidak bisa memahami apa yang ada di pikirkan Satya saat ini. Ia tampak tidak berselera untuk menemui Satya hanya saja ia memang susah sekali menolak keberadaan Satya.
"Ayo makan bersama, aku juga membawakan jus kesukaanmu, kau masih menyukainya kan?" ucap Satya sesampainya didalam rumah Alice.
Alice hanya mengangguk pelan.
Selama makan bersama, Alice lebih banyak melamun.
"Kau tak menghabiskan makananmu?" tanya Satya. "Kau makin kurus saja, dari hari kehari," ucap Satya lagi.
Alice tak bergeming, pandangan matanya kosong, jelas ada yang mengganggu pikirannya saat ini. Satya mengernyitkan dahi, Alice sedang tidak mendengarkannya ada yang sedang mengganggu pikirannya. Satya meraih wajah Alice dengan kedua tangannya membuat Alice terkesiap.
"Jangan kebanyakan melamun nanti kamu kesambet loh," Satya melepaskan tangannya dari pipi Alice. Setelah itu ia mendekatkan minuman kehadapan Alice.
"Habiskan jus dan makananmu," katanya sambil tersenyum usil kearah Alice.
"Kenapa kamu baik kepadaku," pertanyaan Alice yang begitu tiba-tida dan tak disangka-sangka otomatis membuat Satya tertegun sesaat. Ia mencoba mencerna situasi yang tercipta antara Alice dan dia selama ini. Tak diduga-duga Satya malah tertawa.
"Tentu saja aku baik padamu, kamu adalah sahabat dan tetanggaku yang terbaik," Ucap satya santai.
"Jadi begitu," Alice bergumam. Ada perasaan sesak saat dia mendengar Satya mengucapkan kalimat itu. Alice mencoba berperilaku biasa saja seperti tiada yang terjadi dihatinya dengan menenggak air putih di dekatnya pelan-pelan. Ia masih menunduk saat Satya menyelesaikan makananya dan hendak beranjak meninggalkan meja makan.
"Baiklah, aku akan kembali kekantor," katanya seraya berdiri. "Habiskan makananmu, " tambahnya sambil tangannya menepuk-nepuk pelan kepalaku. Lalu dengan santai Ia meraih kunci mobil yang diletakkannya dipinggir meja dan beruntungnya ia lansung keluar sehingga ia tak perlu melihat wajah gadis itu yang memerah seperti kepiting rebus.
Alice memegangi wajahnya yang sekarang merah merona. "Apa-apaan ini, tak seharusnya aku merasakan perasaan seperti ini, Sementara ia hanya menganggapku sahabatnya," Alice membatin.
Selamat Membaca ^^
Vomment kalian adalah alasan Author untuk bertahan hidup TT
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine
RomanceAlice telah menarik dirinya dari dunia luar selama hampir lima tahun dan jauh sebelum itu ia telah jatuh cinta pada Satya tetangganya. Karena pobhia yang dialaminya dia kesulitan untuk mengungkapkan perasaanya, namun suatu ketika dia memutuskan untu...