Tiga (4)

93 8 0
                                    

Arie is UpDate.... Hollaa adios
Hell Road kini akan Arie fokuskan mpe akhir, and...

Happy Reading 😉😉😉

Jisung memikirkan kata Seungmin tadi, dia menatap yang lain sedang tertidur. Mereka sudah sampai di sebuah gedung tua yang mereka temukan satu kilo tepat mereka berhenti tadi. Hujan deras, tidak.. Badai menerjang luar biasa. Jisung bisa merasakan angin yang bertiup kencang. Dia mengeratkan pakaian yang dipakainya, sayang dia tidak memakai jaket seperti Seungmin, Felix maupu Hyunjin. Dia hanya memakai kaos tipis.

"Ugh.." Jisung menoleh, dan melihat Felix yang terbangun, lalu mengucek matanya. Felix melihat Jisung.
"Kau tidak tidur ?!" tanya Felix. Jisung hanya menggeleng.
"Tidak.. Aku tidak mengantuk, lagipula anginnya terlalu kencang, dan aku kedinginan" ujar Jisung. Felix hanya mengangguk. Felix berjalan ke arah luar, Jisung mengikutinya.

"Kau mau kemana ??" tanya Jisung. Felix terkejut
"Oh, aku hanya ingin melihat badai saja" ujar Felix sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam jaket yang dipakainya. Mereka menatap badai. Tubuh Jisung menggigil.

Felix berjalan ke arah tangga, yang kebetulan ada di dekat mereka. Jisung hanya menatap Felix.

"Hei, Jisung.. Tidakkah kau asing dengan ini ?" tanya Felix dari tangga. Jisung mengangkat alisnya bingung, dia tak paham apa maksud Felix. Yang bertanya hanya terkekeh, lalu berjalan cepat naik ke lantai atas mereka, namun karena Hujan dan tangga yang basah, Felix tiba- tiba tergelincir. Jisung terkejut, dan terdiam. Tubuh Felix jatuh, dan akhirnya sampai ada di lantai bawah. Jisung memegang kepalanya cepat.

"Hati - hati kau bisa jatuh lho.." seru Jisung, melihat sahabatnya yang naik ke tangga yang basah.
"Hm.. Memang kenapa ? Kau pikir aku akan jatuh, hm ?!" tanya sahabatnya itu. Jisung diam, lalu menghela napasnya. Dia sudah memperingati sahabatnya itu, Jisung berjalan menjauh, hendak meninggalkan Sahabatnya, namun tiba- tiba...

BRAAKKK !
Jisung menoleh, dan terkejut melihat sahabatnya yang terjatuh dari tangga.

"Felix..." Jisung berteriak, dan mendatangi Felix yang tidak sadarkan diri.
"Kau..." Jisung menoleh ke arah suara, itu Hyunjin yang menatap horror tak percaya.
"Kau pembunuh ?!" ujar Hyunjin. Jisung menggeleng cepat.
"Aku bukan pembunuh, Hyunjin !"
"KAU PEMBUNUH !!!? PEMBUNUH !?"

Kau telah membunuhnya, Jisung..
Kau Pembunuh di keluarga ini !

Jisung menatap tidak percaya, lalu jatuh terduduk dan menangis. Yang lain, awalnya tertidur, segera bangun dan mendekati mereka. Terkejut melihat Felix yang tidak sadarkan diri, Jisung yang menangis dan Hyunjin yang berlari ke arah Felix.

"Felix.. Felix ... Bangunn" ujar Hyunjin. Jisung masih menangis, sambil menutup telinganya. Changbin dan Seungmin mencoba menenangkan jisung, yang masih menangis. Chan dan Jeongin mendatangi Hyunjin. Felix tak membuka matanya.

"Tidak.. Aku bukan pembunuh.. Aku bukan pembunuh.."
"Jisung .. Apa yang terjadi ?!" tanya Seungmin. Jisung menatap yang lain takut, Jisung menangis lagi. Pandangan matanya kosong.
"Felix.. Felix.. Bangun" Hyunjin masih memeluk Felix berusaha membangunkannya. Tapi, Felix belum bangun juga. Hyunjin menangis, dan menatap benci Jisung.
"Ngaku !! Kau pembunuh.. Kau yang ingin membunuh kami' kan ?!" tanya Hyunjin. Jisung menggeleng kuat, dia masih menangis, Jisung menutup telinganya. Dia tidak kuat lagi.
"AKU BUKAN PEMBUNUH.... !!!!!!" Jisung lari keluar gedung. Jisung berlari entah kemana. Dia masih menangis. Jeongin mengejar Jisung.


Si pembunuh masih hidup aja ya ...

Jisung terduduk, dia duduk di dekat pohon, padahal badai masih mengamuk, dia tidak mempedulikan yang lain. Jisung menjerit, bersama isak tangisnya.

"JISUNG !!!! AWAS !!!" teriak Jeongin, namun telat.

BRAKK !!!

"JISUNGGG"

TBC !!!!
VotMent dong...
Jangan lupa (づ ̄ ³ ̄)づ buat Arie lho.. Masa gak mau (^~^)

Salam Hangat
Arie

ᕼᗴᒪᒪ ᖇOᗩᗪ (ՏTᖇᗩY KIᗪՏ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang