Empat (5)

104 9 0
                                    






Update Update Update..
Holla, gaes 😉

Ada yang kangen nih Wp, gak ?!
Atau..

Kangen Arie 😂😂😂
Wkwkwkwk.....

Mian ya, nih Wp nyaris terlupakan karena Wp baru Arie yang [Ligne De Danger]

Jangan lupa Vote and Comment buat Arie ya 😆😆😆

🙂🙂 kalo gak Arie ngambek, nih..
















Happy Reading














"JISUUUUUUUUUNG...." teriak Jeongin. Terlambat. Jeongin jatuh terduduk. Dia terlambat.

Tubuh Jisung terjepit di pohon besar itu. Mustahil dia bisa menggeser sendirian. Jeongin menunduk. Giginya menggeram.

Sepertinya tidak akan ada yang keluar dengan selamat disini..

Sial !

Jeongin menatap tubuh Jisung sekali lagi.

Jika bukan Jisung, pembunuhnya ?! Siapa dalangnya ?!

"Jeongin.." panggil Seungmin. Jeongin menoleh.
"Bagaimana di dalam ?!" tanya Jeongin.
"Felix.. Meninggal" ujar Seungmin. Jeongin diam.

Habis ini ??

-

Siapakah korban selanjutnya.... ?!

Aku terdiam dari tadi, dan menatap mereka semua yang kini mulai putus asa. Diam- diam, aku menyeringai.

Mereka sudah putus asa ?!
Apakah lebih baik langsung menghabisi mereka secara perlahan ?

Tidak.. Aku terluka secara perlahan, maka mereka juga harus mati perlahan- lahan .

-

"Dimana Jisung ?!" tanya Changbin. Jeongin dan Seungmin menunduk, lalu menggeleng.
"Dia.. Tertimpa pohon besar" suara napas tercekat.
"Pantas mati.. Pembunuh seperti dia" sahut Hyunjin. Jeongin mendekati Hyunjin.
"Kurasa bukan dia pembunuhnya.." Hyunjin menatap tajam Jeongin.
"Lalu ?! Siapa, Hah ?? Kau.. Kau pembunuhnya Felix.. Kau pembunuh yang lain ?!" Jeongin diam, dia menghela napas dituduh seperti itu.
"Tenang dulu, Kak.." ujar Jeongin. Hyunjin menatapnya tajam, lalu menangis kencang. Chan menepuk bahu Hyunjin. Mereka yang tersisa hanya menunduk, putus asa.

Ayolah siapa yang tidak putus asa..
Mereka akan berakhir mati, tidak ada jalan keluar selain menemukan siapa sang dalang rencana ini.

Jeongin menatap mereka semua diam, tatapan matanya kosong. Jeongin memutuskan menjauh, dia ingin sendirian sementara waktu.
"Mau kemana ?!" tanya Changbin.
"Sendirian.. Biarkan aku sendirian.. kak" ujar Jeongin.

Chan menatap mereka semua. Hyunjin sudah tenang, sekarang malah menatap tajam yang lain.
Chan berpikir siapakah yang pantas dituduh menjadi dalang semua ini..

Woojin yang digantung

Minho yang ditembak

Felix yang jatuh

Jisung yang tertindih

Chan terdiam.

Lalu selanjutnya apa ?!

"Kau mau kemana ?!" tanya Changbin pada Hyunjin.
"Aku.. ingin melihat Felix.." ujar Hyunjin. Benar, Hyunjin mendekati mayat Felix, dan menaruh kepalanya di dada Felix. Hyunjin berusaha tertidur.

"Jeongin mana ?!" tanya Seungmin.
"Dia ingin sendirian.." ujar Changbin. Seungmin hanya mengangguk.
"Kalian beristirahatlah.. aku yakin kalian tidak akan bisa berpikir jernih jika seperti ini" seru Chan.

Mungkin istirahat bisa membantu mereka menjernihkan kepala mereka
Dan
Menebak siapa dalangnya

-

Jeongin masuk kembali ke dalam gedung. Dia menatap sekitarnya.
"Uh.. Jeongin.." panggil Seungmin. Jeongin menoleh.
"Apakah badai sudah selesai ?!" tanya Seungmin. Jeongin mengangguk. Seungmin membangunkan Chan dan Changbin.
"Badai sudah reda, kita harus lanjut lagi" ujar Seungmin. Chan segera bangun, dan melihat yang tersisa.

"Mana Hyunjin ?!" tanya Changbin tiba- tiba. Hyunjin hilang. Tidak ada satupun dari mereka yang sadar.
"Sepertinya dia masih ada di gedung sini.. Ayo kita cari berpisah" ujar Chan. Chan dengan Seungmin menuju lantai atas. Changbin dan Jeongin berjalan ke gedung belakang.

Mereka mencari seluruh ruangan, tapi tidak menemukan apa- apa. Mereka berkumpul lagi.
"Kalian menemukannya ?!" tanya Seungmin. Changbin menggeleng.
"Dimana dia !?" tanya Chan.

BRAK !
BUK !
PRANG !!!

Mereka terdiam. Saling bertatapan.

Kalian mendengar suara nya ?!

Mereka berlari cepat keluar gedung.





TBC !!!!!!
WOAAHH SUDAH TINGGAL 4 MEMBER AJA YA

MENURUT KALIAN HYUNJIN AKAN APA ?

SIAPA PEMBUNUHNYA ?!

BISAKAH KALIAN MENEBAKNYA ?


VOTE

COMMENT

FOLLOW DONG, YANG BAIK !!!





Salam Hangat
Arie

ᕼᗴᒪᒪ ᖇOᗩᗪ (ՏTᖇᗩY KIᗪՏ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang