Retrogade

67 5 2
                                    


Suara mesin cuci yang berputar secara berkala tampak beradu sengit dengan percikan minyak goreng yang melompat tipis tidak menentu. Terdengar begitu ramai memenuhi apartemen kecil berukuran 4x5 meter yang terletak di sudut kota Suwon.

Seorang yeoja berkacamata bulat dengan rambut pendek sebahu yang ia ikat sembarangan terlihat sibuk berulang kali mengecek sosis yang ia letakkan diatas penggorengan. Tidak hanya mencuci sekaligus memasak, ia juga mondar-mandir ke sekeliling apartemen kecilnya untuk membersihkan lantai dengan penyedot debu. Yeoja bernama Eunchae itu memang gemar melakukan semuanya sekaligus, agar semua pekerjaan bisa dengan cepat ia selesaikan dan berisitirahat dengan nyaman sampai malam tiba di hari liburnya.

Setelah mematikan kompor dan penyedot debu serta mengeluarkan semua pakaiannya dari mesin cuci, langkah terakhir yang harus ia lakukan adalah menjemur pakaian. Sayangnya langkah terakhir itulah yang paling dibenci Eunchae, apalagi ia harus repot-repot pergi ke rooftop untuk menjemur kain seprai besar yang tidak muat dijemur di balkon kamarnya.

Saat tiba di tangga yang paling atas, Eunchae menangkap sosok yang duduk di sebuah kursi kayu tepian rooftop. Eunchae lebih memilih untuk sibuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya ketimbang meladeni namja berparas tampan yang merupakan pemilik dari apartemen di sebelah apartemennya itu.

Namja itu bernama Seungyoun. Tetangga lain mengatakan bahwa Seungyoun bekerja sebagai staff IT di salah satu perusahaan terbesar Korea Selatan, SK Telecom. Eunchae tidak tahu banyak, tapi yang Eunchae ingat hanyalah bahwa namja itu sangat sering sekali pulang kerja dalam keadaan mabuk. Minimal ia akan mabuk di hari jumat - hari terakhir ia bekerja tiap minggunya.

Eunchae juga sering memergoki Seungyoun membawa pulang seorang yeoja ke dalam apartemennya. Mereka semua sangat cantik namun Eunchae tidak bisa mengingat wajah yeoja-yeoja itu karena mereka selalu berganti-ganti. Satu-satunya interaksi antara Eunchae dan Seungyoun hanyalah ketika Seungyoun mampir ke apotek dimana Eunchae bekerja untuk membeli kondom.

"Good morning... Eunchae!" Sebuah sapaan ala bahasa inggris tiba-tiba saja terdengar saat Eunchae sibuk melebarkan seprainya diatas tali jemuran.

Eunchae pun menyibakkan kain seprai itu dan menemukan Seungyoun tersenyum padanya sembari duduk bersandar.

"Hari ini kau tidak bekerja? Ehmm..." dia tampak berdaham kemudian terbatuk. "Oh.. ini weekend. Aku lupa kau mendapat jatah libur di hari sabtu." dan Seungyoun mengakhiri kalimatnya dengan kembali terbatuk.

Eunchae tidak menjawab, hanya mengerutkan dahinya sambil melihat ke arah electric smoke yang digenggam namja itu. Ia bisa menebak bahwa meskipun dada Seungyoun terasa sesak, namja itu tetap akan merokok sampai ia merasa bosan.

"Uh... panas sekali. Kenapa musim panas begitu mengerikan?"

Masih tidak ada jawaban. Eunchae hanya mengangkat keranjang cuciannya dan bermaksud kembali ke dalam, tapi ternyata namja itu justru mendahului langkahnya turun melewati tangga.

Tepat ketika namja itu membuka pintu apartemennya, Eunchae bisa mendengar dengan keras suara aircon yang dinyalakan disana. Bisa dipastikan suhu ruangan di atur dingin dengan putaran fan yang paling kencang.

Sepertinya kondisi namja itu memang sudah benar-benar tidak terselamatkan, batin Eunchae.

***

Eunchae adalah seorang apoteker. Ia menyewa apartemen yang berjarak sepuluh menit dari tempat ia bekerja. Setiap hari minggu-senin Eunchae selalu bergantian jaga bersama teman sesama apotekernya dan selalu pulang tepat pukul 9 malam.

Dan malam itu seperti biasa Eunchae lah yang bertugas untuk menutup apotek. Setelah memastikan semua rak sudah ia kunci, kini tinggal pintu serta trali besi yang harus ia tutup sebelum Ia bisa kembali ke rumah dan beristirahat. Namun belum juga Eunchae menggeser trali besi, sudah ada orang lain yang lebih dulu mendorongnya dari belakang. Sambil terbatuk-batuk, orang itu membantu Eunchae mengakhiri pekerjaannya.

Retrogade [Seungyoun X1/One Shoot]Where stories live. Discover now