Chapter 2 part 6

7 0 0
                                    

"Wah!"

"Cocok sekali!"

"Kebetulan yang sangat mengerikan sekali. Ukuran Chisato dan dia cocok sekali."

"Seakan-akan Chisato merupakan kopi kembar persis ya dibanding dia."

Mereka rupanya sedang mencobakan pakaian baru kepada Chisato. Pakaian barunya kali ini berwarna biru muda dengan jubah berwarna sama dengan topi khas penyihir yang juga berwarna sama.

"Sayang ya, kalau Chisato bisa ketemu dia, mungkin kalian berdua bakal cocok sekali." Kata Hana sambil tersenyum puas melihat pakaian barunya Chisato.

Erin, Cindy dan Diana pun mengangguk setuju dengan ucapan Hana. Dimana Chisato hanya bisa sweatdrop mendengar dan melihat kelakuan mereka semua.

"Anu, Hana-senpai. Dia itu siapa sih?"

Hana tak langsung menjawab pertanyaan Chisato. Dia pun menatap kepada Erin untuk memastikan kalau sudah tepat untuk menceritakan 'dia' kepada Chisato. Erin pun membalas tatapannya Hana dengan mengganggukkan kepalanya. Bahkan dia mengirimkan sesuatu melewati telepati.

"Lebih baik kasih tahu saja. Cepat atau lambat Chisato bakal berusaha cari tahu. Tapi tak menyangka ya ... dia menanyakannya hari ini."

"Maa, kalau Erin setuju, aku kasih tahu sekarang deh."

Kemudian, Hana pun mendekatkan diri kepada Chisato dan memegang kedua pundaknya. Chisato pun kaget ketika kedua pundaknya sudah disentuh oleh Hana.

"Anu, Hana-senpai? Ada apa?" Tanya Chisato bingung.

"Aku sebenarnya bisa memberikan service tambahan untuk pakaianmu. Tapi, apakah kamu mau mendengarkan kisah mengenai 'dia' bersama dengan Erin besok habis mengerjakan misi dari guild?" pinta Hana

Erin pun kaget mendengar apa yang Hana minta kepada Chisato. Tak biasanya dia meminta untuk berdiskusi setelah mengerjakan misi dari guild.

"Hai ... asal aku tak capai setelah menghunting seluruh monster yang ada untuk quest."

"Also, ceritakan juga apapun yang kamu ketahui mengenai Nagisawa-san. Apakah ia seganas yang aku kira dari rumor yang aku dengar."

"Soal itu ... aku tak tahu kalau dia memang ganas atau bagaimana. Tapi, memang, dia bisa mendinginkan tiga sekolah sekaligus dari serangan bully terus menerus."

Hana pun kaget mendengar jawaban Chisato.

"Dia bisa mendinginkan tiga sekolah termasuk SMPku dulu dari serangan bully terus menerus? Berarti dia memiliki kekuatan fisik setara dengan para lelaki ya?" Gumam Hana.

"Anu, Hana-senpai, apa tak apa kalau aku ganti bajunya sekarang?" Chisato pun meminta ke Hana.

"Eh? Kalau kamu suka pakai saja dulu sampai besok."

"Tapi..." Chisato pun menatap bingung kepada Hana.

"Jika memang besok langsung rusak, maka aku bisa langsung perbaiki lengkap dengan permintaan yang kamu inginkan nantinya."

Chisato masih menimbang-nimbang keputusan apa yang ia ambil untuk besok. Pakaian barunya pun membuat dia merasa kurang nyaman. Tetapi, melihat ekspresi teman-teman partynya yang kesenengan membuat dia merasa bersalah jika menggantinya sekarang.

"Baiklah ... omong-omong, apakah baju ini memiliki stat magis?" tanya Chisato sambil memegang bagian roknya.

"Tentu saja ada. Tetapi ... kalau kamu lemah dengan elemen tanah, baju itu membuat statmu memburuk loh pas melawan moster elemen tanah." Jawab Hana yang khawatir dengan pertanyaan Chisato.

Erin dan yang lain langsung membatu mendengar jawaban Hana.

"Beneran?"

"Tapi kan Chisato mengeluarkan serangan elemen angin pas lawan Aprodzek tadi siang...."

"Ara? Jadi netral dong kalau begitu?" Tanya Hana balik.

"Oh tidak... baru ingat. Kalau dia diserang tetap saja kena ketidakuntungan."

"Semoga mereka ga nyerang Chisato balik saat pest control besok."

Mukanya Chisato pun langsung pucat pasi mendengar perkataan Hana dan Erin soal besok. Posisi dia sangat tidak diuntungkan, walau serangannya bisa mengalahkan monster untuk pest control besok. Dia hanya bisa berharap, kalau pest control besok bisa berjalan lancar tanpa kurang satu hal pun.


-------

A/N : Plan gue mau bikin chapter 2 cuman sampe 5 part tapi part ini membuat gue mikir kalo mau dibikin sesuai part atau malah nambah satu part lagi. Apalagi, baru lega sih ending chapter dua disini dibanding di part 5. Jadi... *insert Yaoming face here*

Petualangan Setelah Tergantung di HutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang