02. People around.

153 26 34
                                    

Happy Reading:

Sebego-begonya, segila-gilanya, dan sejelek-jeleknya sahabat lo. Yang penting gak Fake, udah sayangin aja.

 Yang penting gak Fake, udah sayangin aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harusnya AKU!; 02.

~o0o~

Siang yang cukup terik, dengan ditambah pantat si Viona yang terasa pegal karena terus duduk dengan suntuk sembari mendengar ceramah dari Pak Toni tentang masalah ketahuannya ia telah membawa ular.

Tapi penderitaan itu telah berakhir, Viona sudah di izinkan keluar. Hanya saja ularnya bisa diambil saat jam pulang sekolah.

Jangan tanya perasaan Viona saat ini seperti apa, tentu sangat kesal!

"Itu cowok yang nabrak gue siapa, sih? Udah buat gue dalam masalah, nggak tanggung jawab, malah main pergi gitu aja lagi. Spesies apa sih tu cowok? Gue yakin dia bukan siswa sini, dua tahun gue sekolah disini, nggak nemu cowok yang sombong kayak dia, udah buat salah nggak minta maaf. Dia juga nggak pake seragam, jadi syukur gue gak bakal tuh ketemu dia lagi." Viona berdecak kembali, ia berusaha melangkah menuju kelasnya dengan memendam emosi. "Tapi, kenapa matanya indah banget? Dia siapa, sih?" gumam Viona kembali teringat dengan tatapan membius cowok itu.

"Ck! Ngapain gue mikirin itu cowok? Konslet otak lo Vio!" umpat Viona pada dirinya sendiri, setelahnya Viona menoleh pada lapangan yang masih terdapat anak-anak kelas X melaksanakan MOS. Viona terkekeh pelan melihat pakaian mereka yang di buat lucu, ia jadi teringat dengan masa saat ia MOS dulu.

Setelah puas meneliti wajah para adik kelas yang cukup terdapat banyak populasi para cogan, Viona hendak pergi, hanya saja matanya menangkap sosok wanita dengan earphone yang terlilit di leher serta lengan seram yang sedikit dilipat, tengah duduk lesehan di ujung lapangan. Tentu Viona langsung berlari menuju wanita itu.

"Ngapain lo di sini?" tanya Viona pada wanita itu. Viona mengambil duduk di sebelah wanita itu yang tengah menatap aktivitas anak-anak MOS, tepatnya duduk lesehan di pinggir lapangan. "Vita nyaut!"

Cewek yang Viona panggil Vita itu menoleh kearah Viona dengan malas. "Gue diusir sama Bu Ningsih," jawabnya santai. "Lo sendiri kenapa baru dateng?"

"Loh Bu Ningsih udah ngajar? Padahal baru hari pertama masuk," gerutu Viona sebal. "Lo kenapa diusir?"

"Kayak nggak tau gue aja lo," balas Vita dengan mata fokus pada siswa kelas X. "Si Rizky mana? Dia Osis kan?" tanya Vita.

"Ngapain lo ngurusin Rizky? Pikirin kapan mau berubah? Lo di suruh keluar gara-gara game kan? Game mulu lo ah, nggak bosen apa?" omel Viona pada sahabatnya itu. Ya, Delvita Reylien, atau yang sering disapa Vita itu adalah sahabat Viona sejak pertama kali masuk ke SMA Delton High School. Dia bukan bad girl melainkan seorang gamers yang sudah sangat tergila-gila dengan dunia game online.

That Should Be MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang