Pernahkah kamu berpikir, jika sebenarnya kamu yang harus berada dalam posisi seseorang yang terlihat lebih indah dan kamu juga menginginkannya?
Jika pernah, berarti kita sama. Aku begitu, iri melihat semua kisah mereka yang aku pikir seharusnya akul...
Di dunia ini, memang cuma cinta dan keluarga yang sangat sulit dipilih. Kekuatan batin keduanya, seakan mendorong kita untuk selalu memiliki dua-duanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harusnya AKU!; 04.
~o0o~
Rembulan bersinar terang, di temani bintang-bintang. Beberapa orang akan menganggapnya sebagai cerminan kebahagiaan, tapi tidak dengan gadis manis yang termenung di bawah langit biru gelap ini. Hampir dua jam, ia mempertahankan kulitnya di terpa angin malam dan termenung dengan pikiran yang begitu dilema.
Otaknya benar-benar didominasi oleh pilihan yang sangat sulit dipilih. Sampai tak menghiraukan keadaan sekitar yang semakin sunyi, yang ia lakukan hanyalah berdiam diri di atas rumput di belakang rumahnya.
"Vio, ngapain malem-malem di luar?" Suara berat seseorang yang terdengar tak bersemangat menyeruak ke gendang telinga Viona--gadis manis itu.
"Eh, Papa udah pulang? Kapan?" tanya Viona riang, ia berusaha menutupi kegelisahannya.
Ferdinand berusaha tersenyum lembut, meskipun suasana hatinya tengah tak mendukung. Dia ikut duduk di samping anaknya. "Maafin Papa ya sayang. Papa masih belum bisa berdamai dengan kenyataan, jaga Viana baik-baik dan diri kamu juga," kata Ferdinand.
"Pa, aku yakin Mama nggak selingkuh," ujar Viona lagi untuk kesekian kalinya.
Ferdinand bangun dari duduknya, entah mengapa ia masih sensitif mendengar seseorang membicarakan hal-hal yang berbau masalah rumah tangganya. "Papa masuk dulu. Kamu juga langsung masuk, terus tidur yang nyenyak," pesan Ferdinand sebelum melangkah pergi.
Viona hanya bisa menghela napas panjang. Mengapa masalah itu datang? Mengapa harus keluarganya?
Belum selesai acara melamunnya, handphone bercase biru muda yang berada di samping Viona berdering. Itu berasal dari grup chat Whatsapp yang berisikan ia, Vita dan Rizky.
SpoPatWard
Patrick : Gue denger-denger lo berdua dapet PR banyak dari Bu Ningsih? Kerjain ya para warga bikini bottom, jangan dilihatin doang.
Viona menepok jidat kala membacanya, ia lupa PR itu. Tapi, untuk mengerjakannya ia sangat malas. Belum genap satu menit, terlihat Vita membalasnya.
Squidward : Jan ganggu begok! Tugasnya hilang seketika saat gue lagi push rank.
Viona terkekeh sebentar, grup chat ini memiliki arti Spongebob, Patrick, Squidward. Yang dimana mereka menganggap, persahabatan mereka akan awet seperti para tokoh kartun tersebut. Spongebob adalah Viona, Patrick adalah Rizky, dan Squidward adalah Vita, seperti itu kesepakatannya. Kekehan Viona luntur saat ia kembali membaca chat dari Rizky. 'Apa perhatian seperti ini yang Viana maksud? Dia pengen ngerasain perhatian kek gini?' Batin Viona.
