Part 1 ( be mine! )

19.9K 406 4
                                    

“ Aku tidak percaya dengan keberadaan mereka “ ditutupnya buku bersampul coklat pudar itu oleh Lucy.

“ Mengapa kau tidak percaya? “ tanya seorang pria saat mendengar pengakuan dari kekasihnya.

“ Tentu saja. Di dunia serba modern ini, tidak mungkin makhluk seperti mereka masih hidup dan berkeliaran. Lagipula, kalau mereka benar-benar ada, pasti mereka dapat ditemukan. Bukankah teknologi saat ini sudah semakin canggih? “ ucap Lucy sambil menghadapkan wajahnya pada Darnell. Darnell mendekatkan dirinya pada Lucy. Disampirkan rambut panjang Lucy yang menutupi telinganya.

“ Hanya itu? “ Darnell menatap manik mata Lucy dalam. Seolah meminta jawaban lebih atas pertanyaannya. Lucy mengangguk. Dikecupnya dengan lembut kening gadis tersebut. Seolah gadis dihadapannya adalah satu-satunya makhluk yang harus ia lindungi dari segala ancaman dalam bentuk apapun. Bel istirahat berbunyi. Seluruh murid kelas 12 berhambur keluar kelas menuju kantin. Tidak luput kedua pasangan yang sedang merajut kasih tersebut.

***

“ Darnell, boleh aku bertanya sesuatu? “ Lucy menghampiri bangku yang ditempati oleh Darnell setelah ia selesai memesan makanannya. Darnell mengangguk dan mempersilahkan untuk Lucy duduk di hadapannya.

“ Aku tidak pernah melihatmu makan di kantin. Apa kau membawa bekal dari rumahmu? “ pertanyaan Lucy membuat Darnell diam seribu bahasa. Ia tak tau mengapa tiba-tiba saja kekasihnya bertanya mengenai hal ini. Sudah satu tahun mereka berpacaran. Namun, baru kali ini ia mendengar pertanyaan Lucy yang tidak dapat ia jawab. Tidak mungkinkan jika ia mengatakan yang sejujurnya tentang dirinya.

“ Lucy! “ sebuah suara memecah keheningan yang menyelimuti mereka berdua.

“ Monica? “ Lucy mendapati sahabatnya kini menghampiri mereka berdua. Hal ini dijadikan sebuah kesempatan bagi Darnell untuk menghindari pertanyaan Lucy.

“ Monic, bergabunglah “ ajak Darnell sambil menunjuk tempat duduk di samping Lucy dengan kepalanya. Tak menunggu waktu lama, Monic telah menempati bangku di samping Lucy. Kini, mereka sedang asyik bergurau di tengah hiruk pikuk suasana kantin. Lucy telah melupakan pertanyaan yang belum sempat di jawab oleh Darnell. Sebuah senyuman kini terpancar di wajah tampan Darnell Karolek.

“ Hey! Boleh aku ikut bergabung? “

“ Tentu saja Xavier “ Xavier segera memposisikan dirinya di samping Darnell. Kedatangan Xavier membuat suasana semakin menyenangkan. Ditambah lagi keakraban Xavier dan Darnell yang tidak biasa. Lucy dan Monica menatap mereka berdua bingung. Sudah bukan hal langka jika Xavier dan Darnell selalu bersama dan melupakan keberadaan mereka. Lebih tepatnya posisi mereka sekarang.

“ Darnell, sepertinya kita akan mengerjakan hal itu nanti malam “ Darnell hanya tersenyum menanggapinya.

“ Hal apa? “ Monica yang mendengar ucapan Xavier penasaran dibuatnya. Xavier mendekati wajah Monica. Semakin dekat dan dekat. Jantung Monica berpacu dua kali lebih cepat dibuatnya. Dapat ia lihat wajah tampan seorang Xavier Lachance dari dekat.

Sebuah ciuman mendarat dibibir mungil Monica.

“ Rahasia “ Xavier memeletkan lidahnya mengejek Monica. Ia pun segera berlari meninggalkan kantin menghindari amukan dari kekasihnya tersebut.

“ Hei! Xavier Lachance! “ semburat merah muncul di pipi Monica. Sebuah pemandangan yang tidak asing lagi bagi Darnell dan Lucy. Xavier yang terkenal romantis memang suka berbuat seenaknya pada kekasihnya. Dimanapun mereka berada, mereka akan melakukan hal yang mereka sukai. Tidak berbeda jauh dengan Darnell. Darnell pun memperlakukan Lucy bak seorang putri yang harus dicintai dan dilindungi. Namun, ia lebih bisa menjaga sikapnya dibandingkan dengan Xavier. Ia tidak pernah mengumbar kemesraannya dengan Lucy pada orang lain. Membuat hubungan mereka tidak terlalu terekspos di sekolah. Walaupun begitu, menjadi kekasih seorang Darnell Karolek sudah cukup membuat hati Lucy bahagia. Setidaknya ia percaya pada Darnell jika ia tidak akan menyakitinya seperti para pria di luar sana.

Mr Vampir, Help Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang