15. Musuh dalam Ketakutan

842 56 3
                                    

Beberapa hari telah berlalu. Sementara itu Touya dan para muridnya masih berlatih di Alfheim untuk dapat memanfaatkan kekuatan dari roh yang mereka dapatkan.

Untuk dapat seutuhnya mengendalikan unsur roh mereka, mereka harus dapat saling berkomunikasi lewat mana. Dengan ikatan dan aliran mana mereka, roh akan menjawab dengan unsur kekuatan mereka juga.

Di hutan, tempat para jiwa roh tinggal dan di asingkan. Mereka berlatih disana sekitar lebih dari 5 hari lamanya.

Hutan Fana ini memiliki banyak sekali unsur mana murni. Hingga menyebabkan ilusi yang sangat kuat. Ilusi itu akan membuat hal yang paling mereka takuti menjadi bentuk dan ber wujud, dan disebut sebagai Musuh Abadi.

"Sudah berapa hari mereka di Hutan Fana? "

"Mungkin, sudah hampir 6 hari lamanya! "

"Kau tidak khawatir pada muridmu? Bisa saja mereka dalam bahaya di sana! "

"Tidak, jika aku terus menerus datang untuk menyelamatkan mereka, kapan mereka akan menjadi kuat dengan usahanya sendiri!"

"Hee... Kau tipe guru yang sedikit agresif yah. "

"Yah, Terima kasih atas kata-katanya. Ngomong-ngomong kenapa kau kemari Ruxas? "

"Eh... Itu... Aku sedang... Berjalan-jalan! "

Touya yang menunggu para muridnya di area luar Hutan Fana, berharap agar mereka kembali dengan kekuatan dan jati diri mereka sendiri. Sementara Ruxas datang dan mulai sedikit iseng kepada Touya.

"Jangan bilang... "

"I-ini tidak seperti yang kau pikirkan lho!!! "

Seketika Ruxas mulai berkeringat dingin karena Touya sudah mulai curiga dengan tingkah laku Ruxas belakangan ini. Karena Ruxas selalu menemui Touya kapan pun dan dimana pun.

"Huft... Lakukan saja sesukamu. "

"Hehe~ Terima kasih. "

Tapi, aku khawatir mereka tak kunjung kembali...

Sudah hampir seminggu dan tak ada kabar dari dalam Hutan sama sekali!?

°°°°

Sementara itu, didalam Hutan Fana. Masing-masing dari murid Touya bertarung melawan ketakutannya yaitu Musuh abadi.

Satu persatu dari murid Touya pun terpisah karena ketebalan kabut yang menyelimuti area Hutan.

Tekanan kuat mana dari Hutan Fana membuat Roh mereka seperti memaksa ingin keluar dan tak terkendali.

"Hah... Hah... Hah... Sampai kapan ini akan berlangsung, Ken!? "

"Rebecca Onee-sama... "

Bruk...

"Ken... Aku mohon maafkan kakakmu ini! "

Rebecca sampai ter duduk di tanah dan meneteskan air mata penyesalan karena sudah tak dapat melawan lagi.

Rebecca melewati rintangan yang sulit, karena musuh yang dia hadapi saat ini adalah adik kandungnya sendiri yang sudah lama tiada, Kennith. Karena suatu kejadian dimana Rebecca tidak dapat menyelamatkan dan melindungi adiknya, membuat lubang penyesalan dalam hatinya membekas sangat besar.

"I-ibu! "

"Kemarilah Leon! Kau sayang pada Ibumu kan, ikutlah bersama Ibu dan lupakan lelaki yang sudah menyakiti Ibu ini! "

Isekai Grimoire Sacred Of Grand Teacher Magic Caster [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang