01 Dapet Tawaran

989 93 17
                                    


Upload dulu Chapter 1kayak gimana. Kalua tertarik, kasih tau yaa, lanjut apa nggaknya :)

Gun Atthapan. Panggil saja Gun. Sudah 8 tahun ia menekuni dunia akting dibawah naungan GMM. Berbagai genre ia geluti. Dimulai dari cerita straight, 'belok', bahkan agak ke-porn juga ia ikuti. Apalagi saat ibunya dikatakan kritis dan membutuhkan uang yang terbilang tidak sedikit, mau tak mau Gun harus mengambil tawaran yang tidak disukainya.

Salah satunya adalah genre Boys Love.

Gun memang tidak suka genre tersebut. Apalagi setiak ia dites audisi dengan mengamil posisi sebagai seme (topper), sutradara dan penulis naskah akan memintanya untuk pindah roll menjadi uke (bottom). Alasannya?

Cukup jelas.

"Wajahmu tidak cocok menjadi topper—"

Selalu begitu setiap ia ditawarkan memerankan tokoh pada suatu cerita boys love. Dalam hatinya, berikanlah ia peran yang setidaknya mengangkat harga dirinya sebagai laki-laki yang berkodrat sebagai topper setiap wanita. Ia ingin membuat pandangan orang dibalik wajahnya yang memang kelwat imut untuk mengetahui lebih bahwa ia masih laki-laki—yang bisa 'memasuki' bukan 'dimasuki'.

Jadi, apakah dengan begini Gun bisa dibilang membenci LGBT?

Gun akan menjawab, "tidak."

Pertanyaannya adalah, why?

Karena Gun juga termasuk kaum LGBT. Ia bukan lesbiant, bisexual, ataupun transgender. Tapi gay.

Ingat!

Gun memang gay.

Tapi bukan untuk dimasuki!

Bukan juga lemah!

Bukan juga pasrah yang menerima perlakuan om-om ataupun lelaki bejat yang terkadang menatap Gun nafsu seperti ingin 'memakannya'.

Ia memang topper sejati—begitu pikirnya.

"Gun!" Godji, salah satu mae yang sering dipanggil anak-anak GMM karena sifatnya yang ke-ibu-an.

Gun yang sedang duduk di depan mejanya, sedang membaca naskah—bukan—ia sedang membaca fanfict cerita para penggemar yang bertemakan gay dengan diirnya sebagai bottom. Ingin dirinya mengumpat dan mem-posting denagn caption 'aku topper karena aku laki-laki', tapi tidak jadi karena manajer dan pihak dari GMM melarang karena dapat berakibat fatal dengan karirnya dan film yang sedang ia geluti.

"Ada apa mae?" Gun menoleh sambil tersenyum. Terlihat imut dan menggemaskan—apalagi saat dua kempotnya telrihat. Tapi! Hei! Jangan pernah bilang seperti itu kepadanya! Ia akan marah besar.

Godji yang memang tahu Gun akan membencinya jika mengatakan kata-kata sakral seperti 'imut' dan sejenisnya—menggigit pipi dalamnya menahan gemas. "Oh ini! Ada tawaran film baru—"

Gun mengambil naskah yang diberikan Godji, membacanya dengan membaca judul naskah tersebut dengan suara gumaman yang keluar dari mulutnya. "Puppy Honey...?"

Godji segera mengambil kursi yang dekat dengannya, kemudian ditarik mendekat dengan Gun yang masih sibuk menatap naskah yang baru saja diberinya. Ia duduk dengan anteng sambil tersenyum menatap Gun yang terlihat serius.

"Genre-nya apa mae?" Gun bertanya setelah membaca naskah dihalaman pertama. Jujur, ia agak malas membaca naskah yang terlihat tebal itu.

Pertanyaan itu membuat Godji tersenyum simpul. Dengan jelas, ia mengucapkan, "gay."

Gun terkejut, namun kali ini ekspresinya berubah menjadi curiga. Ada rasa khawatir dalam benaknya saat mengetahui genre dari cerita tersebut. "Sutradara menyuruhku menjadi siapa di sini?"

#SkyBoys [OFFGUN] -Pending-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang