05 Oh, Baiklah...

464 52 10
                                    

AKHIRNYA! Laporan magang udah selesai YUHUU!!

Sekarang udah bisa mulai update cerita

Silahkan dibaca ^_^

Cerita sebelumnya...

"Beginikah caramu menyelesaikan masalah?"

"Tch!" Gun berdecih tak suka. "Kau yang mulai—sadar apa yang kau lakukan padaku kemarin, bangsat!"

"Hah? Kau mempermasalahkan kita yang di kamar?" Off bertanya tak percaya dengan ucapan Gun. Nampaknya yang bersangkutan tidak terima dengan keadaan kemarin saat di dorm Sky Boys. "Kau yang harusnya sadar diri! Itu bukan salahku kalau kau sampai telanjang!"

"Apa maksudmu hah!" Gun berujar tak terima. "Tidak mungkin aku telanjang kalau bukan kau yang melakukannya—"

"Kau yang melakukannya! Shh, sakit sekali mau bicara." Sanggah Off sambil memegang pipinya yang memerah. Gun yang mendengar hal itu langsung terkejut. Ia tak mengerti maksudnya barusan. "Kau yang buka semua pakaianmu di depanku!"

"Eh?" Gun semakin tidak percaya—tidak mungkin...

"Aku memanggilmu beberapa kali dan kau tidak sadar-sadar!" Off berujar. Nampaknya Gun memilih untuk diam mendengarkan ucapannya. "Sepertinya kau punya penyakit tidur berjalan, huh? Kau tiba-tiba buka baju tanpa sadar saat itu—"

Gun menelan ludahnya. Ia merasa tidak enak. Ada firasat yang mengatakan bahwa bencana akan datang menimpanya. Tentunya hal itu diucapkan secara gamblang oleh Off yang membuatnya mati kutu seketika.

"—dan aku gak sengaja melihat ada warna—terlihat seperti sperma di sekitar selangkanganmu—apa itu? Kau habis tidur dengan orang lain?"

Gun tak berkutik saat itu.

-Chapter 05 (Oh, Baiklah...)-

Tay kini duduk di sofa tempat biasa ia berunding dengan producer, manager, CEO—untuk berdiskusi mengenai lagu—termasuk pengajuan proposal yang telah dibuat Sky Boys untu tampil di stage dan meminta saran mengenai lagu yang telah mereka buat. Biasanya ia akan ditemani Singto atau Off—kadang bersama Pluem karena ia lebih mahir dalam membuat demo lagu untuk Sky Boys.

Tapi untuk saat ini, ia sedang sendiri di tempat tersebut. Hanya ditemani meja kecil transparan di depannya, sofa hitam yang sedang diduduki, rak buku dipojok ruangan, dan speaker. Nampaknya ia sedang menunggu seseorang—tentunya bukan membicarakan tentang musik. Tapi seseorang yang membuatnya khawatir karena bisa akan berdampak ke yang lain.

CEKLEK!

Pintu dibuka, menampilkan seorang manager Sky Boys—laki-laki mengena suit hitam, berkaca mata, terlihat menawan, serius, dan pro. Walaupun cara bicaranya datar, tapi apa yang semua dijelaskannya sangat rinci. Maka tak heran dengan adanya manager itu, Sky Boys bisa terkenal hingga rancah international. Beruntung ia toleransi, setidaknya jika ada perbedaan pendapat dan apa yang diajukan ada kelemahan disitu, ia akan mempertimbangkan hal tersebut walau agak sedikit keras kepala. Maka dari itu, para member Sky Boys Sering menyebutnya, P' U. Singkatan dari kata Udom yang artinya berprinsip.

Sang manager segera duduk berhadapan dengan Tay sambil bertanya, "apa yang ingin kamu bicarakan?"

Tay memajukan badannya. Menyatukan kedua sikutnya dengan lutut sambil menatap serius ke lawan bicaranya. "bisakah kita batalkan Off untuk shooting bareng Gun?"

Tak mengerti akan permintaan Tay, Udom menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Nampaknya ia harus mendengarkan penjelasan Tay saat mengajukan permintaan tersebut.

#SkyBoys [OFFGUN] -Pending-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang