chapter 5

13 3 2
                                    

Drrtt.. Drrtt....

Terdengar getaran suara HP ku dari dalam kamar dan tertera nama dia.

"Apa? "

"Gimana? Lo udah nerima barang dari gue?"

"Sorry, barang lo udah gue buang ke tong sampah, boleh cek sendiri makasi" Umpat ku yang langsung memutuskan sambungan telepon dan mencampakkan barang nya ke atas lemari, sebenarnya barangnya ga aku buang, ga tega njir.

Aku keluar kamar dan tidak ada satupun orang yang ada di ruang tamu.
Pada kemana?  Batinku.

aku memilih masuk ke kamar dan melengketkan headset di telinga lalu memutar lagu secara acak sambil menutup mata.

🎶pergi saja engkau pergi dari ku. Biar ku bunuh perasaan untukmu🎶

🎶meski berat melangkah, hatiku hanya tak siap terluka🎶

🎶beri kisah kita sedikit waktu, semesta mengirim dirimu untukku🎶

🎶kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah🎶

Tes..
Tanpa ku sadari aku mengeluarkan sedikit air mata dan memelih untuk membuka mata, "lagu itu? " Batin ku.

Flashback on

"Naaa, coba kamu dengerin deh lagu nya" Dia menyodorkan headset ke telinga gue.

"Gimana na? Enakkan" Tanya nya.

"Enak bangett. Aku suka lagunya buat tenang gitu dan aku suka slow gitu, pokoknya aku suka" Bales aku yang riang dan tersenyum kepada zaifis.

Zaifis melihat ku dan membalas senyumku dan menggenggam tanganku. Kami duduk berdua dia taman dan di penuhi pohon yang rindang.

"Na" Ucap zaifis.

"Hmmmm" Bales ku sambil memicing mata.

"Kamu janji ya na, jangan tinggali aku, aku gamau na kehilangan kamu" Ucap zaifis dengan lembut dan mengacungkan kelingking nya sebagai tanda janji.

"Iya.Aku janji" Bales ku tersenyum dan membalas acungan kelingking zaifis.

Flashback off

Saat aku mengingat itu semua, aku tiba-tiba tersadar bahwa dia bukan milikku lagi. Dia milik temenku yang dulu aku sangat akrab. Aku gatau sampai sekarang kenapa dia tega ninggali aku demi dina, iya dina temen dekatku.  Padahal zaifis tau aku dan dina berteman baik bahkan sangat akrab. Dan karena ego ku, aku memilih tidak mendegar kan penjelasan dina waktu itu.

Aku tersadar dengan lamunan ku di masa lalu. Dan memilih untuk tidur.

Pagi...

Kringg... Kringg...
Allahuakbar!  Allahuakbar!  Allahuakbar!

Suara gendangan yang artinya hari ini hari dimana umat muslim merayakan hari kemenangan. Sudah berjuang puasa selama 1 bulan dan hari ini la kemenangan.

Setelah solat...

Seperti biasa kami memiliki tradisi yaitu para orang tua duduk dia atas, dan kami sungkeman di bawah.

"Ma,  maafin yuhna ya ma, udah buat mama kecewa" Rengek ku sambil sungkeman dan memeluk mama yang dari tadi air matanya sudah banjir. Hahahaha

"Iya mama udah maafi kamu yuhna" Bales mama.

Setelah sungkeman aku mengecek HP yang sudah di penuhi Kata-kata maaf.

Drrtt.. 
Getar HP gue dan langsung mengangkat nya.

Zaifis: na, sebelumnya gue mau bilang makasih lo udh mau ngangkat telpon gue, dan berhubungan ini hari raya gue mau minta maaf sama lu na... Maafi gue ya na atas kesalahan gue dulu sm lu.. Gue yang janji gaakan ninggali lu malah gue yang pergi tanpa sebab gue nyesel na... Maafi gue ya na" Ucap nya lirih dan terdengar tulus.

"Iya gue udah maafi lu" Ucapku dengan nada ga sanggup.

"Makasih ya na, lu baik banget sama gue, gue udah nyesel nyia2 in lu na, beri gue kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita na" Ucapnya memohon.

"Maaf jai, gelas yang pecah tidak bisa lu perbaiki dengan sempurna, itula gue jai" Ucapku dan menitikan air mata langsung mematikan sambungan telepon

"Maafi gue jai, gue emang mash sayang sama lo, tapi kenapa lo balik lagi setelah gue udah bisa move on dari lo?" Batinku dan langsung mengusap air mataku.

Bahkan di hari kemenangan ini aku pun tidak semangat untuk ke mana-mana.

Ting..
Zaifis : p
Zaifis: p
Zaifis: p
Zaifis: na, besok lo ada acara ga? Ketemuan yuk, gue mau jelasin sesuatu sama lo.

Gue ga ada waktu buat lo.

Zaifis: bentar doang na. Ada satu hal yang perlu lo tau na.

Oke, gue mau, tapi gue ga mau lama-lama"

" Gue mau supaya lo ga ganggu gue lagi" Batinku

Z

aifis: makasi na. Gue sayang sama lu"

Aku yang membaca kata terkahir nya terukir senyum sedikit di bibirku.

besok

Hari ini aku ketemu zaifis di mall sekitaran kotaku. Dan aku melihat nya dia zaifis yang sama seperti aku liat dulu.

"Eh, sorry sorry telat,macet!" Ucap gue yang sedang sesak nafas setelah berlari.

"Gapapa santuy, yu.. " Ajaknya yang langsung menarik tanganku.
Aku yang mengikuti langkah nya dan langsung menepis tangan nya dari tanganku.

"Gue bisa jalan sendiri" Bales ku yang langsung pergi ninggali dia
Kami menyusuri setiap sudut mall dan gatau mau ngapain, akhirnya kami memilih untuk nonton.

"Na, lo mau nonton apa? " Tanya nya kepadaku yang sedang mengisap float.

"Serah, lagian gue kesini mau denger penjelasan lo bukan mau date sama lo" Bales gue yang sudah emosi.

"Oke kita nonton Aladdin aja ya.  Aku beli tiketnya dulu, kamu tunggu disini" Ucap nya.

Kamu??? Batinku

" Na kita duduk paling belakang, dan jadwalnya disini jam 12:00, ini masih jam 11:00 gimana kita makan dulu, aku laper ni" Jelasnya dan tersenyum kepadaku.

Aku yang meng-iyakan kata2 nya langsung beranjak pergi.  Kami menyamakan langkah kami, Tiba-tiba dia menggenggam tanganku, aku yang berusaha ingin melepasnya tidak bisa karna genggaman dia yang kuat. 

"stay with me, aku ingin kita kayak gini, walaupun cuma sebentar" Bisiknya yang membuatku meng iyakan kata2 nya.

Sampai di satu restoran...

"Kamu mau pesen apa" Tanya nya kepadaku.

"Samain aja" Bales ku.
"Oh iya, tujuan gue ketemu sama lo itu cuma mau dengerin penjelasan lo, bukan mau date sama lo, cepat apa yang mau lo jelasin" Ucap gue dengan nada lantang.

"Jadi gini, gue sama dina itu dulu.. "
















Bersambung....




















KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang