chapter 6

13 3 4
                                    

"Gue sama dina itu cuma temenan, gue banyak curhat ttg lo ke dina, karena cuma dina yang tau semua ttg lo, maafi gue kasar sama lo sampe gue mukul tembok dan ninggali lo pergi gitu aja tanpa penjelasan, maafi gue na" Ucapnya dengan tulus dan memegang tanganku.

Aku yang mendengar permohonan maaf nya akhirnya luluh, oh iya aku tipe orang yang ga tegaan kalo yang kayak gini.

"Maafi gue udah salah faham sama lo, dan gue mau tau kenapa lo ninggali gue tanpa sebab" Tanya gue yang tertunduk.

"Karena gue pindah sekolah ke luar kota na, daripada gue buat lo sedih mending gue diem aja dan ngilang dari hidup lo, emang cara gue salah na, bulan depan gue udah harus balik na" Ucapnya

"Kenapa lo ga bilang sama gue dari dulu? Lo jahat lo jahattt... " Aku yang sudah menangis di depan nya dan memukulnya dia zaifis langsung memeluk ku dan menumpukan kepala ku ke dadanya, ya begitu nyaman,  i like it.

"Udah na lo jangan nangis, gue ga suka lo nangis, mulek kali na serius" Ucapnya yang menghusap air mataku.

"Karna gue masih disini skrg na, gue pengen kita kayak dulu lagi lu setia na, lu baik gue ga mau kehilangan lu" Sambungnya yang memeluku erat.

"Maaf, gue ga bisa"
Gue yang saat itu pergi meninggalkan jai dan alhasil jai mengejar ku dan  aku teriak

Aaaaa.... Braaakkk

Aku terpental dan yang aku pikirkan "apakah aku akan mati" Dan aku mendengar suara teriakan jai dengan samar-samar.

Zaifis (jai) pove

Aku yang melihat yuhna terpental langsung teriak.

"Yuhnaaa"

"Jai, tolong gue, sakit jai" Rengek yuhna yang ngomong terbata bata dan berlumuran darah.

"Iya iya gue udah hubungi ambulance, lo harus kuat naa, gua gamau lo kenapa2" Teriak gue yang nyemangati yuhna.

"Jaii"

Itu kata terakhir yuhna dan dia langsung tidak sadarkan diri.

Author pov

Yuhna yang tidak sadarkan diri sudah di larikan ke rumah sakit terdekat

"Tolong dokterr.. " Jai yang teriak membuat isi gedung rumah sakit menatapnya.

Sampai di ruang IGD dokter langsung masuk ruangan untuk memeriksa yuhna. 

1jam kemudian dokter keluar dari ruangan itu

"Siapa keluarga terdekat nya" Tanya dokter yang kebingungan.

"Saya dok" Kata jai yang masih frustasi

"Pasien mengalami pendarahan yang cukup banyak di bagian kepala dan patah tulang jadi saya membutuhkan golongan darah A dan pasien mengalami koma, bisa jadi benturan kepalanya membuat pasien mengalami amnesia" Jelas dokter

"Golongan darah saya A dok, pake darah saya saja " Balas jai yang mengajukan diri. Jai gamau yuhna kenapa kenapa.

"Ayok ikut saya" Ajak dokter

Setelah transfer darah ke yuhna, yuhna di bawa ke ruangan rawat inap, ya jai yang nemenin yuhna di ruangan nya dan memohon agar yuhna cepat sadarkan diri.

Setiap hari nya jai ke rumah sakit tapi yuhna juga tidak sadarkan diri.

Sudah seminggu yuhan belum bangun dari komanya, akhirnya jai memilih jalan yang andal, melengketkan headset ke telinga yuhna dan memutar lagu kesukaan mereka.

Dan ya hasilnya yuhna menggerakkan gerakan jari tangan nya, jai yang melihat itu langsung mengenggam tangan yuhna dan menciumnya.

Yuhna yang membuka matanya.

"Lo siapa? Gue siapa? Gue dimana? " Tanya yuhna yang ga tau apa apa.

Yuhna amnesia?  Batin jai

.





















Maaf ya guys, kata katanya masih berserakan dan maaf kalo ceritanya ada yg ga nyambung. 🙃🙃🙃🤣

KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang