'2'

1.1K 87 0
                                    

"Kamu ini sebenarnya kenapa? Kenapa jadi marah-marah seperti ini kepadaku?" Tanya si gadis cantik bermata biru.

"Berhentilah untuk berbicara Seena! Aku muak mendengar semua kata-katamu." Jawab Lelaki tampan itu.

"Apa katamu? Muak? Seharusnya aku yang muak dengan sifat anehmu belakangan ini Jung Jaehyun! Kenapa kamu memukuli Jungwoo tadi?" Tanya Seena dengan nada sangat kesal.

Jaehyun tak menjawab, ia hanya menyetir sembari melamun, memikirkan kata-kata Seena yang di lontarkan untuk dirinya.

Tanpa Jaehyun sadari ada sebuah truk disamping kanan mereka yang sedang kehilangan arah karena rem yang rusak.

"JAEHYUN AWAS!!!!"

BRAKKKKKK



Jaehyun terbangun dari mimpinya itu sambil mengeluarkan keringat yang banyak.

"Sial, mimpi itu lagi." Umpatnya kesal sambil bangun dari kasurnya.

Saat Jaehyun hendak berjalan ke kamar mandi, ponselnya berdering menandakan ada seseorang yang menelfonnya.

"Ya, halo Mark ada apa?" Tanya Jaehyun kepada Mark.

"Jaehyun, sepulang sekolah hari ini, OSIS mau mengadakan rapat tentang pensi yang akan diadakan sebentar lagi, sebagai ketua kau wajib hadir." Ucapnya dengan nada tergesah-gesah.

"Hm yayaya, aku akan turut hadir nanti, aku ingin mandi dulu, sampai jumpa nanti." Ucapku sambil ingin menyudahi panggilannya, tetapi Mark terlebih dulu mengucapkan sesuatu.

"Hanya memberitahu, rapat nanti akan ada seorang Kim Jungwoo" Ucapnya sambil menutup telfonnya.

Sial, kenapa harus ada Kim Jungwoo juga?

•••••

Aku melangkahkan kakiku untuk memasuki ruangan OSIS yang ada disekolahku ini.

Rasanya aku rindu tempat ini saat dulu, dimana untuk pertama kalinya aku melihat seorang gadis cantik sedang tertidur pulas di dalam ruangan ini.

Aku tersenyum tipis saat mengingat kejadiaan itu, sampai tiba-tiba Mark bersama Taeyong dan juga lainnya datang.

"Sudah datang semua?" Tanyaku pada Mark yang sedang berbicara dengan Taeyong.

"Hm sepertinya sudah," Jawab Mark sambil melihatku.

Sampai saat aku akan memulai rapat, seseorang datang dengan tergesah-gesah.

"Hosh.. Hosh.. Hosh.. Tunggu, Maafkan aku yang datang telat hari ini." Ucapnya sambil menetralkan nafasnya yang sepertinya akan habis.

Dia, Kim Jungwoo, penyebab Park Seena berakhir di rumah sakit setelah kejadiaan sebulan yang lalu itu.

"Hm cepatlah duduk, rapat akan segera ku mulai." Ujar ku sambil tetap menatap lurus kedepan, tanpa melihatnya sedikitpun.

"Baiklah, terima kasih Jaehyun" Ucap Jungwoo sambil duduk di sebelah Mark.

Apa itu tadi? Menjijikan sekali.


•••••

Setelah rapat selesai, aku memutuskan untuk pergi menjenguk Seena.

Entah mengapa hari ini aku sangat bersemangat, atau mungkin karena keputusan yang di ambil oleh seluruh anggota OSIS sekolahku.

Pensi nanti, pada saat penutupan acara akan ada sebuah persembahan lagu, dan lagu itu nantinya akan dinyanyikan olehku dan,


Seena.

Bayangkan betapa senangnya diriku saat yang lainnya setuju jika aku dan Seena bernyanyi bersama.

Aku mempercepat langkahku untuk sampai ke kamar rawat, dimana Seena berada, rasanya semakin dekat semakin jantungku berdegup dengan kencang, aku juga tidak tahu mengapa, ini sangat aneh.

Akupun masuk kedalam kamar rawat Seena, yang pertama ku lihat hanyalah Seena sendiri yang sedang duduk di kursi roda sambil menikmati pemandangan senja di kota ini melalui jendela besar kamar ini.

"Hai Seena!" Ucap ku semangat, sehingga mengejutkan dirinya.

"Ih ngagetin aja kamu," Ucapnya sambil tersenyum.

"Tante Fayra mana, kok kamu sendirian aja Na?" Tanyaku sambil mengambil kursi, lalu duduk di sampingnya.

"Bunda lagi keluar bentar, soalnya ayah nelfon minta tolong, ada urusan di rumah." Ujarnya sembari memainkan jari-jarinya.

"Oh begitu, tapi kenapa tante ga nelfon aku aja Na? Buat jagain kamu bentar." Ucapku sambil melihatnya.

"Entah, mungkin lupa" Ucapnya sembari melihat senja lagi.

Akupun mengikutinya melihat senja yang perlahan di gantikan oleh gelapnya malam. Perlahan aku melihat dia meneteskan air mata

"Hey Na, kamu kenapa nangis hm?" Tanyaku sambil memegang tangannya yang dingin.

"Ja-Jaehyunn" Ucapnya bergetar sambil memelukku.

"Sudah jangan menangis Na, cerita aja sama aku, ok?" Ucapku sambil mengelus pelan rambutnya yang rontok.

"Sekarang aku udah ga takut lagi Jahee," Ujarnya sambil mengeratkan pelukan.

Aku mengkerutkan keningku, heran dengan apa maksud ucapan Seena barusan, "Ga takut apa hm?"

"Ga takut lagi buat pergi ke tempat dimana seharusnya manusia berada." Ujarnya sambil tersenyum menatapku.


Apa itu maksudnya Park Seena?






Tempat dimana seharusnya manusia berada?

























•••••

Hard To Forget You  ¦ -Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang