2 weeks later.
Sungguh, perpisahan sekolahku minggu lalu, sangat mengesankan. Teman-temanku---termasuk Mark, banyak menangis karena tak ingin pisah, lucu sekali. Sebenarnya aku juga ingin menangis, tapi air mataku sudah cukup terbuang karena Park Seena.
Dan juga, aku sungguh terkejut mendengar berita bahwa tante Fayra dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke London dan akan menetap disana.
Namun sebelum pergi, tante Fayra menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumahku, dan Ia menitipkan sesuatu padaku.
Aku tak tau yang Ia titipkan itu apa, yang pasti ibuku bilang bahwa itu adalah barang-barang kenanganku bersama Seena.
Berbicara tentang Seena, semua orang pasti mengira bahwa aku menjalankan hidup seperti biasanya dengan baik, namun fakta tersebut tidaklah benar. Selama Seena meninggal, aku lebih suka menyendiri dan menangis sendirian di kamarku, sudah ku katakan bahwa, akan sangat susah melupakan Seena.
Saat ini, aku sedang mengemasi barang-barangku, dan keperluanku yang lainnya.
Ya, aku akan pindah ke New York, dan menetap disana.
Sebenarnya aku tak ingin pindah, tapi apa dayaku yang hanya bisa menuruti kata ibu dan ayahku.
Perpindahan kali ini, juga mempunyai alasan lain bagiku. Aku ingin melupakan Seena dan memulai hidupku yang baru sekarang.
Di sela-sela aku mengemasi buku-buku dan barang-barangku yang lainnya, sebuah surat terjatuh dari salah satu selipan buku catatanku.
Aku yang melihatnya pun langsung mengambilnya lalu membukanya dan membacanya dengan perlahan.
Dear Jung Jaehyun,
Yang ingin ku ucapkan hanyalah hal-hal yang aku sembunyikan darimu Jaehyun, maafkan aku yang telah membohongimu selama ini, sering ku katakan bahwa aku sangat baik-baik saja dengan kondisi ku setiap saat, namun tidak seperti itu, Jaehyun.
Aku tidak baik-baik saja semenjak kejadian itu, aku rasakan sakit setiap saat, aku terus menangis setiap malam membayangkan apa yang terjadi jika aku pergi jauh ke tempat dimana seharusnya manusia berada, dan juga bunda dan ayah yang sering bertengkar.
Tapi karena ada kamu, beban hidupku terasa lebih ringan, aku sering tertawa dan tersenyum jika bersamamu, dan juga tidak merasakan sakit yang ku punya, tapi tidak lagi Jaehyun, aku sudah tidak merasakan semua rasa sakit itu lagi, aku sudah bebas sekarang, tersenyum, bahkan tertawa.
Berjanjilah untuk tidak menangis saat aku pergi, berjanjilah akan mencari seorang perempuan untuk menggantikan posisiku di hatimu, berjanjilah untuk tidak mengingat diriku lagi, berjanjilah untuk menjadi lebih baik lagi, aku tahu, kamu bisa melakukan semuanya.
Terima kasih telah hadir di dalam hidupku, terima kasih sudah membantuku, terima kasih telah menghiburku di saat rasa sakitku datang, terima kasih telah melakukan semuanya.
Tuhan punya 1001 cara untuk mendekatkan kita lagi, tapi kalau kamu bukan milik aku? Tuhan juga punya banyak cara untuk mempertemukan kamu dengan yang lain.
Dan jika harus memilih, antara nafas dan cinta. Maka aku akan memilih nafas terakhir untuk mengatakan, "aku cinta padamu."
Memang akan sulit bagimu untuk melupakanku, namun biarlah waktu yang nanti akan mengurusnya.
Atas nama rasa sayang yang amat dalam, kutulis sebuah pengakuan mewakili suara yang tak pernah mampu ku ucapkan.
Aku mencintaimu, Jung Jaehyun.
Dari Park Seena,
Seorang gadis yang sengaja tertidur di ruangan OSIS, agar bisa bertemu sekaligus berkenalan denganmu.
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard To Forget You ¦ -Jung Jaehyun
Fanfiction"Satu permintaanku saat ini Tuhan. Tolong buat dia kembali lagi di dalam hidupku."