1. Awal

107 14 2
                                    

Semua yang terjadi adalah takdir, termasuk ketika aku dan kamu dipertemukan

🌷

Drrtt,,, drrtt

Handphonenya bergetar menandakan ada pesan masuk, membuat sang pemilik mengambil hpnya diatas nakas

Rautnya terlihat heran melihat nomer tidak dikenal memberikan pesan melalui aplikasi pesan berwarna hijau.

+6285100******
Thanks bantuannya tadi :)

Gadis bernama M Nirmala Putri atau biasa disapa Lala itu mengetikkan pesan balasan

Ini siapa?

Tak perlu menunggu lama, datang pesan balasan lagi

Gue Niko, kapten futsal yang tadi

Lala mengingat-ngingat lagi kejadian tadi siang di lapangan sekolahnya

Flashback on

"go SFS go SFS go!! "

"wuaaaaaa ayo Niko aku padamuuu"

"SFS pasti juaranya!!! "

Prriitttt

Suara sempritan wasit terdengar setelah seseorang jatuh ditengah lapangan dengan wajah kesakitan

Niko memegangi pergelangan kakinya setelah tadi terkilir akibat ditendang tim lawan dengan sengaja

Ia menatap tajam pemuda yang menendang kakinya barusan masih sempat tersenyum walaupun sudah dapat kartu merah

Ingin sekali Niko menghapiri pemuda itu dan menonjoknya, tetapi kakinya sangat sakit digerakkan.

Melihat ada kecelakaan ditengah lapangan, Lala yang sedang bertugas meliput kegiatan sekolahnya segera berlari panik menghampiri Niko, mendadak jiwa kemanusiaannya keluar karna Lala juga merupakan anggota PMR.

"naon anu kudu dilakukeun!!" panik Lala membuat bahasa sundanya keluar

Lala membawa Niko kepinggir lapangan dengan sangat hati-hati, suasana mendadak hening dan menegangkan melihat jagoan mereka harus merasakan sakit di kakinya.

Pertandingan dilanjutkan setelah pengganti Niko memasuki lapangan futsal

Lala memegang pergelangan kaki Niko yang langsung mendapatkan teriakan nyaring

"sakit njir jangan diteken!"

"iya ini gaada petugas medisnya? Gue emang anak PMR tapi gue gaberani nanganin kalo masalah terkilir"

Lala masih mengelus-elus pergelangan kaki Niko

"ya udah kalo gatau caranya gausah di pegang lo kira ngga sakit apa?!"

"Kuring tiasa tapi sieun! ngan diayakeun sakedik parantos ngajerit"

"lo ngomong apa sih gue gabisa bahasa sunda"

Mengabaikan Niko yang kebingungan, Lala memandang pergelangan kaki Niko dengan tatapan yakin, ia memegang kembali kaki Niko

"cobi nahan heula nya,"

Niko memandang heran Lala dengan perasaan waswas, Lala mengucapkan bismillah dalam hati

Krek

GARDENIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang