Draco merangkul tubuh Hermione yang masih bergetar, sejak tadi Hermione masih ketakutan. Ia benar benar tak melepaskan genggaman nya dari tangan Draco.
Mereka telah berada di rumah Hermione sejak tadi, tapi Hermione masih benar benar takut akan kejadian di jalan tadi. Draco pun tidak masalah, kalau seandainya Hermione akan terus mengandeng lengan nya.
Draco merasa bersalah karena telah membuat Hermione berjalan sendirian. Masih teringat jelas di pikiran Draco, apa yang terjadi tadi. Jika saja Draco tidak lewat, entah apa yang akan terjadi dengan kekasih nya.
Flashback on
Draco tak henti henti nya memikirkan Hermione sejak tadi, Draco hanya ingin Hermione tau yang sebenarnya. "ARGH! Kau dimana Mione?" Ujar Draco frustrasi. Draco yang tengah menyetir itu, tidak sadar bahwa ia mengendarai ke tempat yang tak pernah ia lewati.
Draco melihat sekumpulan lelaki di ujung jalan, Draco berfikir mereka sedang mabuk. Draco pun melanjutkan mengendarai mobil nya, hingga ia sadar, bahwa ia tak pernah melewati tempat itu.
Draco melihat ke belakang, jarak beberapa meter dengan para lelaki yang Draco lihat. Entah mengapa, Draco seperti tertarik untuk berhenti dan menghampiri mereka. Ia pun mengikuti insting nya, dan ketika ia meninggalkan mobil nya, ia sadar bahwa para lelaki itu tengah memperkosa seseorang.
Draco melihat jelas tas seorang perempuan yang tergeletak, dan Draco terkejut bukan main saat menyadari siapa pemilik tas tersebut. "Mione" gumam Draco. Ia pun mendekat ke arah para lelaki itu, dugaan nya benar, seketika hati nya hancur berkeping keping.
"Lepaskan dia kau bajingan!" Teriak Draco. Sungguh ia tak pernah berkata seperti itu sebelum nya.
Draco yang sudah kehabisan akal karena melihat Hermione sudah tak berdaya. Ia memilih mengambil tongkat nya, "stupefy!" Satu persatu dari lelaki itu jatuh.Hermione terlepas dari mereka semua, Draco mengumpulkan mereka lagi, "berani berani nya kalian menyentuh wanita ku!" Draco benar benar hilang akal, mantra itu sudah berada di ujung lidah nya. Ketika ia ingin mengucapkan nya, "Draco.." suara lirih itu mengalihkan perhatian nya.
Draco berbalik dan melihat Hermione sudah tergeletak tak berdaya, ia pun menghampiri Hermione dan memeluk nya "maafkan aku sayang". Draco kembali menatap para lelaki yang telah macam macam dengan Hermione.
"Obliviate" Draco memilih untuk menghapus ingatan para lelaki itu dan membiarkan mereka semua pingsan di sana. Sedangkan Draco, menggendong Hermione menuju mobil nya. "Draco..." hanya itu yang bisa Hermione katakan.
"Aku di sini sayang, maafkan aku.."
Flashback off
"Draco?" Panggilan itu membuyarkan lamunan nya, ia menyadari bahwa nafas Hermione sudah kembali teratur. "Ya sayang?" Jawab Draco yang mempererat pelukan nya pada Hermione.
"Aku.. menyayangi mu.. Draco.. Ron.. Dia.." Hermione berujar dengan terbata bata, Draco melepaskan pelukan nya dan menatap mata Hermione,
"kau kenapa sayang? Tidak usah bicara dulu, jika kau masih takut. Mione, sungguh aku minta maaf, aku... benar benar tidak sadar.. dan maaf aku terlambat tadi..." Rahang Draco mengeras setiap mengatakan itu, ia benar benar takut kehilangan Hermione."Tak apa Draco, setidaknya kau datang" ujar Hermione sambil mengacak acak rambut Draco. Draco pun tersenyum karena perlakuan Hermione. "Draco.."
Panggil Hermione lagi. "Ya?" Draco menatap Hermione bingung."Aku sudah berpisah dengan Ron. Dia menghianati ku" Draco terkejut dengan perkataan Hermione, "kau tahu, ia bermain belakang dengan Lavender, Ginny sudah mengetahui nya sejak awal. Tapi.. aku baru tahu" ada sedikit rasa kecewa yang timbul dari perkataan Hermione. Draco tau, Hermione kecewa karena Ron adalah cinta pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted [FF Dramione]
FanfictionSiapa sangka dua orang yang selalu berambisi saling membunuh di pertemukan setelah dua tahun tak berjumpa. Bahkan sepertinya kedua nya sama sama sudah berubah. Saat pertama kali bertemu lagi, mereka tak berniat saling membunuh atau mengutuk atau men...