Part 17

614 37 6
                                    

Draco melangkahkan kaki nya lambat, tubuhnya gemetar tanpa henti, jantung nya berdebar sangat cepat, perasaan nya saat ini bagaikan di sayat sayat. Draco sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan nya.

Harry masih setia menemani Draco, tapi sekarang ia tengah tertidur, Draco benar benar kehabisan akal. "ARRGHHH!!!" Draco berteriak sekencang-kencang nya.

Harry langsung terbangun karena teriakan Draco tadi. "Ada apa? Kau berisik sek—" Harry menghentikan kata kata nya setelah melihat Draco menangis.

"Hey? Kau tak apa? Apa yang terjadi?!" Draco benar benar kehilangan martabat nya di depan seorang Potter saat ini. "Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan lagi. Aku ingin menyerah, tapi aku tidak bisa."

"Ada apa? Jujur lah, kau sekarang teman ku. Kurasa kita bisa bertukar cerita sekarang" ujar Harry.

"Ah!!! Aku masih belum bisa menyembuhkan kedua orang tua Hermione! Lalu tadi, aku mendapat telefon bahwa aku di pecat. Dan aku tidak bisa memikirkan alasan yang masuk akal mengapa dia melakukan hal ini kepada orang tua Hermione!!!" Draco benar benar mengeluarkan semua emosi nya pada Harry.

"Sebenarnya siapa yang kau maksud? Mengapa kau tidak mencoba menemui nya??"

"Aku bahkan tidak tahu ia dimana"

Harry menghela nafas nya. Ia menepuk pundak Draco, menguatkan.

"MISTER MALFOY!!!"

Tiba tiba teriakan itu terdengar, Draco dan Harry langsung menoleh ke arah salah satu healer yang tengah menuju ke arah mereka. Draco langsung berdiri dengan sigap.

"Tuan dan nyonya Granger sudah melewati masa kritis. Tapi tetap saja mereka—"

Sebelum healer itu selesai bicara, Draco sudah lebih dulu berlari meninggalkan nya dan pergi menuju kamar orang tua Hermione.

"Tetap Malfoy, tidak pernah mendengarkan sampai habis" ujar Harry. Harry pun memutuskan untuk pulang saja dan membiarkan Draco memiliki waktu sendiri.

▪️▫️▪️▫️

Hermione menangis tersedu sedu dalam pelukan Ginny. Sejak ia sampai di rumah Ginny dan Harry, ia langsung menangis. Ginny sendiri bingung harus bagaimana, dia hanya bisa menenangkan Hermione yang entah kapan selesai menangis.

Evelyn sedari tadi hanya melihat bingung ke arah Hermione dan Ginny. Evelyn tidak suka melihat kakak nya menangis, tapi dia juga bingung, akhirnya ia memilih diam saja.

"Ginny! Oh hai Hermione!"

Ginny dan Hermione langsung terkejut saat Harry tiba tiba muncul, "ada apa? Bagaimana keadaan orang tua Mione?" Tanya Ginny.

"Mereka sudah melewati masa kritis nya, hanya saja mereka belum sadar. Draco bilang, orang tua mu kuat sekali mampu bertahan dari mantra yang mematikan itu" ujar Harry.

Hermione bingung, Draco bilang padanya bahwa mantra itu hanya seperti kutukan cruciatus. Tapi mengapa Harry mengatakan itu mantra mematikan?

"Dimana Draco, Harry?" Tanya Hermione, "dia masih di sana, dia berusaha membuat keadaan orang tua mu menjadi lebih stabil" jawab Harry.

Tok.. tok.. tok...

Mereka bertiga langsung menengok ke arah pintu, Harry pun segera membuka pintu rumah nya dan terdapat beberapa Auror di sana, "Mr. Aqshal? ada apa?" Tanya Harry bingung.

"Kami membutuhkan mu, terdapat serangan di Malfoy Manor, kami para auror tidak bisa masuk sembarangan ke Manor itu ingat? Kami khawatir jika seluruh keluarga malfoy dalam bahaya." Ujar Mr. Aqshal, Harry benar benar terkejut, bagaimana bisa dia terlambat mengetahui kabar ini.

Enchanted [FF Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang