Semesta melakukan dua hal penting sekarang.
Pertama, dia berbaik hati memberiku kesempatan lebih dekat denganmu walaupun tak pernah satu pun obrolan tercipta. Setidaknya aku lebih mengerti tentang siapa dan apa di balik sikap anehmu itu.
Kedua, justru semakin waktu berlari, aku mengenal beberapa tabiat buruk yang sembunyi setelah berminggu-minggu ini kuenyahkan hanya karena tatapanmu yang mematikan.
Aku belum mengelak, tetapi bisa jadi kapan waktu. Tunggu saja. Sekarang, aku hanya mengikuti layar yang kau kemudikan.
Gubug Ilmu| 8 Oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika ✔
PoetrySebuah catatan perjalanan yang berakhir sama. Tenggelam dalam kedinamisan waktu sehingga setiap lembarnya mengusik cerita tempo dulu.