Lagi-lagi aku terjatuh di lubang yang sama. Aku tahu itu lubang yang dulu pernah menjebakku. Menguburku hingga bermingu-minggu mati rasa. Pengap, gerah, dan tidak leluasa. Ingin rasanya keluar menuju permukaan. Menghirup aroma kebebasan yang amat kudambakan.
Dan kini, begitu lengahnya, aku mengunjungi kembali lubang itu. Mengapa diriku seakan enggan untuk meninggalkan lubang itu? Aku mendekat dan semakin dekat. Mencari hal baru di dalam. Aku tidak peduli temaram lubang yang menakutkan, tak peduli penghuni dalam, dan aku tak peduli akhir dari perjalanan.
Lubang Pembuangan| 3 September 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika ✔
PuisiSebuah catatan perjalanan yang berakhir sama. Tenggelam dalam kedinamisan waktu sehingga setiap lembarnya mengusik cerita tempo dulu.