Sebenarnya banyak cerita yang belum kubagikan. Ini perihal kisahmu, semuanya. Namun, rasanya tidak pantas untuk menatapmu kembali. Kau dan aku sudah tidak dalam bangunan yang sama bahkan tidak dalam satu kota yang sama. Duniamu lebih menarik sedangkan duniaku amatlah pelik. Sudah, lah.
Semesta memang tidak merestui. Lagipula kamu siapa? Aku siapa? Sadar diri, kok. Aku hanya ingin sampaikan terima kasih untuk banyak waktu yang kubuang percuma untuk menatap, memikirkan, sampai menuangkan cerita tentangmu di sini. Terima kasih untuk kesempatan mengetahui, ternyata manusia sepertimu benar adanya.
Jangan menyapaku lagi.
Kasur Kumal| 21 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika ✔
PoetrySebuah catatan perjalanan yang berakhir sama. Tenggelam dalam kedinamisan waktu sehingga setiap lembarnya mengusik cerita tempo dulu.