Luasnya langit membuat hatiku lebih lapang dalam menerima setiap yang datang, mengikhlaskan yang memilih pulang.
Seiring berjalannya waktu, selirih luka di hati, aku putuskan untuk pergi. Kau mencintainya saat mencintaiku, kau bagi tanpa pedulikan hati ini. Inginmu aku tetap bersamamu, tapi inginku secepatnya lepas dari mu yang berhasil membuat hatiku sekarat.
Aku menjauh perlahan, memilih mengikhlaskan. Akan selalu ku doakan semoga kau pun bisa melupakan ku dengan perlahan. Aku tak sanggup jika harus tetap terseyum ketika kau bagi cintamu untuknya. Aku ingin seperti wanita pada umumnya, dicintai seutuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Tak Bersuara
Fiksi RemajaLuka ini tak dapat bersuara, hanya dapat ku tuliskan melalui ribuan aksara.