awal

254 36 0
                                    

Kali itu Yuna pulang ke rumahnya dengan niatan untuk segera mandi lalu mengerjakan tugas sekolahnya, saat sedang larut dalam tugasnya itu lagi-lagi pertengkaran orangtuanya masuk ke indra penderannya tanpa permisi, kata-kata seperti cerai, hak asuh, dan sederet kata-kata kasar sudah sering di dengarnya bahkan tidak ragu suara benda-benda pecah beling mengiringi pertengkaran mereka.

Yuna kemudian beringsut ke kasurnya, tak lagi ada mood untuk mengerjakan tugasnya lalu menutup telinganya dengan bantal dan berteriak kuat-kuat disana.

"Yuna benci kalian!"

Ucapnya sambil terisak, hingga ia rasa tidak lagi mendengar pertengkaran orangtuanya dan terlelap.

Yuna berangkat pagi-pagi sengaja tidak menyempatkan sarapan di rumahnya, karena ia tahu sarapan yang damai tentram tidak akan terjadi di meja makan setiap kali orangtuanya bertemu hanya akan ribut dan ribut dan Yuna tidak mau lagi merasakan harinya buruk dari pagi.

Yuna Dan Senyumnya. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang