Epilog

157 27 1
                                    


Gadis itu memandangi aliran air di bawahnya, mengingat dulu dia pernah mau loncat dari atas jembatan, yang untungnya seseorang menahan dia agar mengurungkan niatan tersebut. Sibuk bernostalgia lalu tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dan memanggil namanya.











"Yuna? .."












Si gadis itu tersenyum, jauh lebih tulus dari dulu.

Sesuai yang orang-orang selalu juluki padanya.




Yuna, si gadis yang selalu tersenyum.

Yuna Dan Senyumnya. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang