Tidak Bicara

112 23 0
                                    

"Jangan bergaul lagi sama dia, cari yang satu kasta kayak kita Yun. Biar nggak ketularan susah" ucap ayahnya pongah.

Mata Yuna membulat mendengar nasihat tidak masuk akal dari ayahnya.

"Ketulusan itu nggak bisa di nilai dengan uang, ayah! Yujin itu beda dari yang lain! Dan yang jelas dia peduli sama aku lebih dari kalian yang hanya mengaku-aku saja!" Ucap Yuna dengan emosi.


Sudah hampir seminggu Yuna tidak berbicara dengan orangtuanya lagipula dia sudah biasa tidak berbicara dengan orangtuanya.

Yuna baru saja pulang dari sekolahnya dan pemandangan yang di suguhkan di ruang keluarganya adalah ayahnya yang menampar ibunya sampai ibunya jatuh terduduk, Yuna berlari menuju ibunya dan merentangkan tangannya-gestur melindungi ibunya- dan meneriakkan agar ayahnya berhenti memukuli ibunya.

Yuna meraih wajah ibunya dan menyingkapkan surai-surai ibunya yang sudah berantakan dan menghapus air mata si ibu, sebenci apapun Yuna pada orangtuanya tetap ia tidak bisa melihat salah satu dari mereka di pukuli.

Si ayah melempar kertas yang berisi pengajuan perceraian di hadapan ibunya lalu pergi begitu saja, sebelumnya Yuna sempat menatap ayahnya dengan sorot mata kecewa.

Yuna Dan Senyumnya. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang