AN :
Helaw! Lama tak jumpa kite. Maap banget yak author lupa update! :p
Btw, skarang kyknya udh gpke Pov2an deh. Soalnya yang ngomong Michiko doang. Tp gatau pasti deh. ( ー̀εー́ )
Ada Acchan a.k.a Achira!
Well...
Enjoy reading
###
Hari ini panas sekali.
Kami semua kelas 2-1 sedang berolahraga di lapangan. Kami pemanasan ditengah lapangan yang sangat luas ini.
Setelah selesai pemanasan, Wagami-sensei, guru olahraga kami menyuruh kami lari keliling lapangan 3 kali. Aku sangat kecapaian.
Akhirnya kami di beri waktu 15 menit untuk istirahat.
"Tsukareta (aku lelah). " kataku sambil merebehkan diri di rumput. Tiba-tiba ada seseorang duduk disampingku.
"Halo. Kau murid baru yah?" Sapanya ramah. Gadis ini berperawakan lumayan tinggi. Dia memiliki rambut hitam panjang, dan wajah yang manis.
"Namaku Kawakumi Ruka. Kalau kamu?" Tanyanya lagi sambil mengulurkan tangannya, untuk menjabatku.
"Eh, aku, namaku, e... Mi.. Michiko. Fujimoto Michiko." Kataku sambil menjabat tangannya.
"Senang berkenalan denganmu. Ngomong-ngomong, kamu tinggal di kamar bomor berapa?" Tanya Ruka kepadaku.
"Ngg... aku tinggal di kamar nomor 669. Kalau kamu?" Jawabku sekaligus bertanya kepadanya.
"669? Berarti kamu sekamar dengan Acchan yah?" Kata Ruka dengan semangat.
"Iya. Kau mengenal Acchan?" Tanyaku.
Dia terdiam sebentar, lalu tertawa dengan manis.
"Tentu saja. Siapa sih yang tidak mengenal Acchan? Dia itu kan murid yang paling berpengaruh di asrama. Oh, ya! Kamar kita berdekatan loh! Aku di kamar 667! Semoga saja kita sering bertemu yah!" Kata Ruka bersemangat.
Aku tadinya masih ingin ngobrol dengan Ruka. Dia asik untuk diajak ngobrol. Tapi guru olahragaku sudang manggil buat lanjutin kegiatan.
Capek.
###
Sekarang sudah tidak ada pelajaran.
Aku memilih untuk menghabiskan waktu luangku di perpus. Aku memang kutu buku. Seperti biasa aku ditemani oleh Chisami yang melayang rendah disampingku.
Aku sedang membaca buku. Lalu teringat akan sesuatu, dan bertanya kepada Chisa.
"Chisa-chan, aku boleh tau tidak, siapa teman dekatmu itu?" Tanyaku kepada Chisami.
Chisami diam seribu kata.
Apa aku salah berbicara? Apakah aku mengingatkannya terhadap sesuatu?
Aku merasa tidak nyaman dengan kecanggungan ini. Akhirnya aku membuka mulut untuk berbicara.
"Kalau kau tidak mau--" "tidak." Chisami memotong omonganku.
"Aku harus memberitahumu tentang dia. " Chisami menatapku dengan serius.
"Hmm... baiklah..." kataku.
Chisami menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya.
"Begini..." dia membuka suara.
Sepertinya dia agak ragu. Tapi aku tetap menunggunya untuk berbicara.
"Ami. Dia adalah senior yang lumayan dekat denganku. Dia, dia sangat baik kepadaku. Tapi, aku tidak mengerti mengapa banyak sekali orang yang menindasnya. Aku tidak tega melihatnya selalu menangis sendirian di toilet. Selama ini aku yang selalu menemaninya. Tetapi, karena kecelakaan itu... aku harus berpisah dengannya. Tapi karena ada masalah yang belum selesai, arwahku masih terjebak di gedung ini. ami-san ternyata adalah seorang indigo. dia membantuku untuk mencari tahu apa masalahku yang belum selesai. tetapi, ia--"
"MICHIIII!!!"
omongan Chisami terpotong karena ada seseorang yang memanggilku. aku menegok ke sumber suara. ternyata Yueji.
"ya Yue-san? ada apa?" tanyaku.
"Ojikare-san. ini adalah perpustakaan. tolong kecilkan suaramu." kata Iwako-sensei, penjaga perpustakaan kita dengan tatapan tajam ke Yueji.
"Gomenasai Iwako-sensei! tetapi ini sangat penting dan saya memerlukan Fujimoto-san segera." kata Yueji sambil membungkukkan badannya. wow. ternyata Yueji bisa juga berlaku sopan.
aku segera berdiri dan berlari kecil menuju Yueji.
"Permisi Iwako-sensei." kataku dan Yueji bersamaan.
Yueji segera menarik tanganku dan berlari menuju lantai atas. lantai dimana kamar kami berada.
"Yue-san? ada apa? mengapa kau sangat buru - buru?" tanyaku masih sambil berlari.
"Sudah ikuti saja aku! ada sesuatu yang terjadi di kamar kita!" kata Yueji dengan nada yang panik.
kami sudah mendekati kamar kami. ada banyak orang yang berdiri di depan kamar kami. apa yang terjadi?
"Permisi, permisi, tolong beri jalan." kata Yueji sambil menerobos kerumunan. tangannya masih mencengkram pergelangan tanganku.
"Yue! apa yang sebenarnya--" omonganku terpotong saat kami sudah berada di dalam kamar.
"Siapa yang melakukan ini?!" teriakku frustasi.
###
akhirnya gantung! yey...
maaf kalo bikin kalian penasaran ;p
btw,, makasih yang buat readers yang udah setia nunggu... author kaget banget liat readers yang udah nyampe 4k!! woohooo... makasih banyak yang semua...
karena kalian udah pada setia,, author bakal bikin chapter 5nya sekarang juga! gausah nungguin vomment. tuh baikkan aku ;p
maaf kalo chapternya pendek-pendek.. hehe
see ya on next chapter!
Love,
Sica
KAMU SEDANG MEMBACA
3rd Room (ON HOLD)
מתח / מותחןHalo. namaku Michiko. aku cewek biasa yang punya orang tua yang selalu sibuk sama pekerjaan mereka. aku jadinya kurang perhatian. akhirnya karena katanya kasian sama aku, mama papa masukin aku ke sebuah asrama. hidup aku berubah setelah masuk arama...