10:07

3.1K 511 56
                                    

"Ayo ke rumah nenek! Jason kangen banget sama nenek, yaaaaah!"

"Ah, bilang aja mau main ski. Kan jalurnya ngelewatin rumah nenek!"

"Iih, tapi beneran ini yaah!"

Keributan kecil dari arah luar kamar terdengar, membuat Hangyul tergerak untuk menghampirinya. Seungyoun dan Jason sedang duduk di sofa ruang keluarga, beradu argumen di depan televisi kaca yang menyala ribut tanpa dihiraukan sama sekali. Hangyul bergerak ke depan televisi, mematikannya, lalu berdiri di depan ayah dan anak itu sambil berkacak pinggang.

"Kenapa nih pagi-pagi udah ribut? Jason gak sekolah? Ini udah jam 7.30 loh." tanya Hangyul pada Jason yang hanya meringis saat ditanya.

"Tenang, hari ini kelasnya online. Kata Pak guru video conferencenya bisa diakses sampe nanti malem kok pa, hehehe." Jason berdiri dari sofa lalu menyalakan lagi televisi yang dimatikan Hangyul.

"Ckckck, anak jaman sekarang." ucap Hangyul pelan sambil menggelengkan kepala.

"Pa, karena Jason libur mendingan kita ke rumah nenek yuk! Papa pasti kangen sama nenek!" ajak Jason sambil menarik-narik lengan papanya. Hangyul melirik Seungyoun bingung, meminta penjelasan.

"Jason sebenernya pengen main ski. Jalan menuju tempatnya ngelewatin rumah ortu kamu, mangkanya dia punya alasan mau ke rumah nenek." Seungyoun menerangkan kepada Hangyul sambil mencubit hidung Jason gemas.

"Oh, yaudah kalo gitu yuk. Papa pengen ketemu nenek juga, kok!" jawab Hangyul membuat Jason berjingkrak. Ia lalu kembali mematikan televisi yang menampilkan animasi robot manusia di hadapannya.

"Wah, dijamin ke rumah neneknya 15 menit terus langsung ngerengek minta main ski." cibir Seungyoun sambil menyalakan televisi kembali.

"Iih, kenapa gitu yah kalo Jason mau main ski?!" tanya Jason agak kesal.

"Tuh, kan! Bilang dari tadi dong!" seru Seungyoun yang kemudian menggelitik Jason gemas. Sang anak hanya tertawa renyah tak bersalah.

"Emang Jason pengen banget main ski?" Hangyul kembali mematikan televisi yang entah sudah kali keberapa dimatikannya itu.

"Iya soalnya kita udah lama gak ke sana. Pa, jangan dimatiin dong TVnya. Nanti sepi kalo kita yang ribut sendiri." kata Jason gemas sambil menyalakan televisi kembali. Hangyul hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Ternyata Seungyoun dan Jason adalah tipikal manusia yang suka membuat keributan di depan sumber keributan lain.

"Yaudah, iyain aja. Lagian Jason juga libur hari ini." ajak Hangyul kepada Seungyoun yang memasang raut muka berpikir.

Sang ayah lalu menghela napas pelan, menganggukkan kepalanya pelan. "Iya deh, boleh."

"YESS!!" Jason melompat kegirangan sambil mengangkat kedua tangannya ke udara.

"TAPI, gak boleh lupa ada kelas online. Jason harus tetep belajar hari ini. Kenapa? Soalnya kamu suka lupa belajar kalo udah main di luar." kata Seungyoun mewanti-wanti.

"Tapi-"

"Eit, sekali lagi bilang tapi, gak akan ayah izinin lagi." ancam Seungyoun pada anaknya.

"Yaudah, iya. Siap laksanakan, Komandan Cho yang terhormat!" Jason menempelkan tangan kanannya di depan kening, memberi hormat seperti pasukan tentara kepada sang ayah.

Mereka bertiga pun bersiap-siap berangkat ke rumah orang tua Hangyul. Nenek yang dimaksud Jason adalah ibu Hangyul. Orang tua Hangyul tinggal di kota seberang, sedangkan ibu Seungyoun sendiri tinggal bersama orang tuanya di daerah yang lumayan jauh dari mereka, tepatnya di arah pelosok selatan negeri yang mana terdapat pedesaan asri di dekat bukit. Nenek dan kakek Seungyoun tinggal di sana dan ibunya harus merawat mereka yang sudah tua renta, sementara Seungyoun diminta tetap tinggal di kota demi mengurus bisnis keluarga karena ia anak satu-satunya.

time lapse ; seungyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang